Fachrul Hidayat
News Update
Loading...

Friday, 24 July 2020

Menghitung Untung Rugi Usaha Ayam Petelur 500 Ekor

Usaha ayam petelur belakangan ini menjadi primadona usaha ternak seiring dengan tingginya permintaan telur di pasaran. Dari hari ke hari kebutuhan telur di masyarakat terus bertambah. Wajar saja, sebab selain menjadi lauk pauk rumah tangga, telur juga menjadi bahan baku untuk pembuatan panganan lainnya seperti kue, mie, serta beberapa makanan olahan.

Banyak peternak yang sukses mengembangkan usaha ini menjadi bisnis besar dengan populasi ayam sampai puluhan bahkan ratusan ribu ekor. Skala usaha sebesar ini sudah bisa menghasilkan omzet milyaran perbulan. Namun kini tidak sedikit juga yang menjalankan usaha ternak ayam petelur dalam skala rumahan saja, dengan populasi puluhan sampai ratusan ekor.

Omzet usaha tentunya berbeda untuk populasi ayam berbeda. Namun besarnya modal yang diperlukan untuk membuat usaha ayam petelur berpopulasi besar menjadikan opsi memulai usaha ini dengan populasi kecil cukup realistis. Saya sendiri memulai usaha ini dengan populasi 500 ekor saja. Itupun di angsur dua kali dikarenakan keterbatasan modal. Pertama saya memelihara 200 ekor ayam, lalu beberapa bulan kemudian saya tambah 300 ekor lagi.

untung rugi usaha ayam petelur 500 ekor

Nah, bagaimana kita menghitung analisa usaha ayam petelur 500 ekor? Berapa biaya produksi harian yang harus dikeluarkan? Berapa biaya pakan? Berapa jumlah produksi dan hasil penjualan telur setiap hari? Apakah ada untung atau malah rugi?

Disini akan saya uraikan untung rugi usaha ayam petelur berdasarkan pengalaman saya sendiri. Pertama, kita anggap bahwa Anda telah mengetahui modal awal seperti biaya pembuatan kandang, biaya pembelian pullet atau bibit ayam petelur, serta biaya pakan saat ayam belum bertelur. Jika belum, Anda bisa membaca tulisan saya tentang itu disini. Kedua, kita membuat analisis ini dengan asumsi bahwa 500 ekor ayam yang kita miliki telah berada pada fase produksi alias telah bertelur secara merata.

Selanjutnya, seperti halnya bidang usaha lain, untuk menentukan untung atau rugi, kita mesti menganalisa seberapa besar biaya produksi yang harus dikeluarkan dan berapa hasil penjualan telur. Selisih dari kedua komponen diatas akan menghasilkan kesimpulan untung atau ruginya sebuah usaha ayam petelur.

Baca Juga:


Biaya Produksi Harian Kandang Ayam Petelur 500 Ekor


Komponen biaya produksi harian dalam usaha ayam petelur terdiri dari biaya pakan, vitamin dan obat, serta gaji karyawan. Ada juga biaya lain seperti pembelian vaksin, tapi menurut saya jumlahnya tidak signifikan dan juga pemakaiannya juga tidak menentu.


1. Biaya Pakan


Biaya pakan adalah komponen terbesar dalam biaya produksi harian. Ayam petelur pada fase produksi membutuhkan pakan sebesar 110 gram/ekor/hari. Artinya, untuk ayam sejumlah 500 ekor membutuhkan pakan harian sebesar 55.000 gram atau 55 kg yang terdiri dari campuran jagung, bekatul, dan konsentrat.

Jika Anda telah membaca tulisan saya tentang Komposisi Pakan Ayam Petelur, artinya Anda sudah memahami hitungan-hitungan tersebut diatas.


Harga pakan perkilogram berbeda-beda untuk tiap daerah. Di tempat saya, setelah menggabungkan harga jagung, dedak, dan konsentrat, diperoleh harga pakan yaitu sebesar Rp.4.650 per kilogram.

Jadi, untuk 500 ekor ayam dibutuhkan biaya pakan sebesar 55 kg x Rp.4.650 = Rp.255.750 per hari.


2. Biaya Vitamin, Obat, dan Desinfektan


Vitamin dan obat sebenarnya tidak digunakan setiap hari. Vitamin diberikan sesekali saja, yang umumnya bertujuan untuk mencegah stress berlebihan pada ayam. Misalkan pada saat perpindahan kandang, cuaca yang tidak bagus, atau saat dilakukan vaksinasi. Obat-obatan diberikan kondisional saja, jika ada gejala sakit pada ayam. Jenis dan harga obatnya pun berbeda-beda.

Desinfektan disemprotkan sesekali disekeliling kandang untuk membunuh virus dan bakteri pengganggu. Selain itu, desinfektan juga digunakan sebagai biosecurity, disemprotkan ke tangan dan kaki orang yang keluar masuk kandang.

Karena pemakaiannya hanya sedikit, biaya untuk komponen ini tidak begitu besar. Untuk memudahkan perhitungan, kita ambil biaya rata-rata harian saja berdasarkan pengalaman saya yaitu Rp.40/ekor/hari. Jadi untuk 500 ekor ayam, kita membutuhkan biaya vitamin dan obat sebesar: 500 ekor x Rp.40 = Rp.20.000 per hari.


3.    Gaji Karyawan


Komponen biaya untuk gaji karyawan tentunya berbeda-beda bagi setiap orang karena ini termasuk personal agreement, alias kesepakatan pribadi. Terserah saja Anda ingin mengangkat berapa orang karyawan dan berapa gaji yang diberikan.

untung rugi usaha ayam petelur 500 ekor

Menurut saya, mengurus ayam petelur 500 ekor bukanlah pekerjaan yang berat. Malah, jika memungkinkan, anda bisa menjaganya sendiri. Jika anda telah menggeluti usaha ini, maka anda akan paham. Ada orang yang bisa menjaga kandang berpopulasi 8000 ekor seorang diri.

Misalkan saja kita hanya mempekerjakan satu orang untuk mengurus 500 ekor ayam. Tugasnya untuk menjaga kandang, memberi makan, dan mengumpulkan telur. Gajinya Rp.1.000.000 perbulan. Artinya, biaya gaji karyawan disini adalah Rp.33.300 per hari.

Dari uraian diatas, selanjutnya kita bisa menjumlahkan komponen-komponen biaya yang telah disebutkan. Hasilnya, kita dapatkan biaya produksi untuk ayam petelur 500 ekor yaitu sebesar Rp.309.000 per hari.

Baca Juga:


Produksi dan Hasil Penjualan Telur 500 Ekor Ayam


Untung ruginya usaha ayam petelur akan ditentukan oleh hasil penjualan telur. Banyaknya telur yang bisa di jual ditentukan oleh produktifitas ayam. Peternak mesti melakukan segala upaya untuk mencapai produktifitas ayam yang semaksimal mungkin.


1. Produktifitas Ayam Petelur


Produktifitas ayam petelur akan fluktuatif alias tidak menentu. Banyak faktor yang berperan disini. Mulai dari umur ayam, kualitas pakan yang diberikan, kebersihan air minum, bentuk dan kondisi kandang, cuaca, dll.

Saya kenal peternak yang bisa mencapai produktifitas ayam sampai 95% pada puncak produksi. Artinya, misalkan ia memiliki 1000 ekor ayam, ia bisa mendapatkan 950 butir telur setiap hari. Saya juga kenal peternak yang hanya bisa mendapatkan 700 butir telur dari 1000 ekor ayam. Artinya, produktifitas ayamnya hanya sekitar 70% saja. Kandang ayam saya sendiri saat ini hanya bisa mencapai produktifitas di angka 82%.

Untuk memudahkan perhitungan kita ambil produktifitas rata-ratanya saja, yaitu 75%. Jadi, dari 500 ekor ayam yang dimiliki, kita asumsikan bahwa produksi telurnya hanya 375 butir per hari.


2. Penjualan Telur Ayam


Penjualan telur ayam hasil peternakan lagi-lagi akan berbeda setiap daerah. Fluktuasi harga ini amat dipengaruhi oleh jumlah konsumen dan ketersediaan stok di pasaran.

Di daerah yang terdapat banyak peternakan ayam petelur, biasanya harga telur akan murah, sebab stok tersedia dalam jumlah banyak. Di daerah perkotaan, meskipun suplai telur banyak yang masuk dari segala arah, namun harga telur tetap terjaga tinggi sebab jumlah konsumen banyak. Untuk itu sangat penting untuk mempertimbangkan aspek pemasaran sebelum memulai usaha ayam petelur ini.


Di daerah saya, harga telur saat ini berada di angka Rp.39.000 per rak. Satu rak berisi 30 butir telur. Kadang harga naik sampai Rp.42.000 per rak, dan pernah juga turun di harga Rp.36.000 per rak.

Kembali kita ambil rata-ratanya untuk memudahkan kita membuat analisis ini. Kita asumsikan saja bahwa di kandang, kita menjual telur seharga Rp.38.000 per rak.

Dengan produksi telur kita tadi sebanyak 375 butir, artinya dalam sehari kita bisa menjual tak kurang dari 12 rak. Maka hasil penjualan telur kita adalah: Rp.38.000 x 12 rak = Rp.456.000 per hari.

Baca Juga:


Usaha Ayam Petelur 500 Ekor, Untung atau Rugi?


Nah, setelah menguraikan komponen biaya produksi, produktifitas ayam, dan hasil penjualan telur seperti diatas, maka kita dengan mudah dapat melihat untung atau rugi usaha ayam petelur kita.

Dalam usaha ayam petelur 500 ekor dibutuhkan biaya produksi harian sebesar Rp.309.000, sedangkan hasil penjualan telur sebesar Rp.494.000 perhari. Artinya dalam sehari kita bisa mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp.147.000. Jika dikalikan 30 hari, maka keuntungan bersih dalam kurun waktu sebulan yaitu sebesar Rp.4.410.000.

Untung? Itu tergantung dari persepsi Anda masing-masing. Jika anda memasukkan komponen lain seperti penurunan nilai aset, atau penyusutan kandang, maka itu lain cerita. Saya sendiri tidak begitu peduli dengan hal-hal tak tersebut. Hehe


Secara pribadi saya menganggap bahwa usaha ayam petelur dengan populasi 500 ekor cukup baik dijalankan sebagai usaha rumahan, alias bukan sebagai sumber penghasilan utama. Agar hasil lebih optimal, sebaiknya kandang dibangun tak jauh dari tempat tinggal agar mudah dikontrol. Lebih bagus lagi jika kita yang merawatnya sendiri, tak perlu menggaji karyawan.

Bagi Anda yang memang memiliki passion di usaha ayam petelur, memiliki 500 ekor ayam bisa menjadi sarana Anda untuk belajar. Anda bisa memahami seluk beluk usaha ini secara komprehensif terlebih dahulu sebelum bergerak ke populasi ayam yang lebih banyak dengan peluang dan tantangan bisnis yang lebih kompleks. Selamat beternak, sedulur !


Tuesday, 21 July 2020

Mengapa Saya Menulis Blog?


Saya suka menulis. Sejak masih kecil, kelas 3-4 SD, saya telah belajar menulis. Dulu saya menulis tentang apa saja.
 
Waktu saya masih SD, sepulang dari sebuah tugas dinas di Kota Parepare, Ibu membeli untuk saya sebuah buku catatan. Di buku tersebut saya mulai menulis apa saja yang saya sukai.
 
Saya menulis tentang teman-teman kelas, saya menulis bahan-bahan untuk membuat layangan, saya menulis nama-nama paman yang memberi saya uang jajan. Buku catatan itu masih ada sampai sekarang. Buku itu lalu penuh, lembaran kosongnya habis saat SMP.

Di SMA saya membeli sendiri sebuah buku catatan baru dan kembali saya tulisi lembar per lembar. Cerita ikut Palang Merah, diterima tim basket sekolah, resep kue kesukaan, dan masih ada juga nama-nama paman yang pernah memberi saya uang jajan. Buku catatan ini juga masih ada sampai sekarang.


Meski masih tersimpan baik-baik, tulisan-tulisan di buku catatan saya lebih banyak yang memalukan alih-alih bisa dibanggakan.
 
Pernah suatu ketika saat istri saya sedang beres-beres rumah, ia menemukan buku-buku catatan jaman primitif saya itu. Saat itu saya tak ada dirumah. Istri saya membaca buku-buku itu sampai puas lalu membuli saya habis-habisan setelahnya.
 
Untungnya, di buku catatan saya tak pernah menulis tentang mantan. Kalau sampai ia, maka sudah bisa dipastikan piring-piring di rumah bakal beterbangan. Hehe

Saat kuliah saya melihat makin banyak hal yang bisa ditulis. Dari pergaulan kampus yang nakal, organisasi mahasiswa, jajanan sekitar kontrakan, mahasiswa yang malas tapi mau jadi orang sukses, dosen yang pungli, demonstran yang dibayar, macam-macam. Dan saya mulai ingin tulisan saya di baca juga oleh orang lain. Rasanya pasti nikmat jika tulisan kita ada yang mau baca.

Saya lalu mulai mengirim tulisan saya ke redaksi koran. Pernah sekali, saya mengirim tulisan saya ke salah satu media cetak di Makassar. Waktu itu saya menulis opini tentang betapa konyolnya kegiatan training salah satu organisasi pergerakan mahasiswa berbasis Islam yang baru saja saya ikuti. Harapan saya tulisan itu bisa di muat di koran.

Editor korannya, yang seorang bapak-bapak, setelah membaca tulisan saya, ia tanya:

“Bagus ini. Kita ji sendiri tulis ini kah?’’

Songkolo ! Apa mahasiswa di jaman saya sudah sedemikian dungu untuk di percaya bisa menulis dengan baik? Buat apa juga saya repot-repot memperkenalkan tulisan orang lain?

Tulisan saya itu akhirnya tidak dimuat. Barangkali ada tulisan lain yang lebih baik. Tapi beberapa minggu setelahnya, tulisan saya yang lain terbit di seperempat halaman koran. Kalau tidak salah tulisan itu tentang keterlibatan mahasiswa dalam aksi kemanusiaan, seperti penanganan bencana dan pencarian korban hilang. Dan sampai hari ini honor untuk tulisan itu belum sempat saya ambil.

Tahun 2010 saya mengenal blog, platform online untuk menulis dan memungkinkan bisa menjangkau pembaca yang banyak. Tentu saja saya langsung membuat blog. Beberapa tulisan sempat saya terbitkan sebagai postingan blog sebelum kesibukan sebagai mahasiswa membuat saya melupakan blog tersebut.

Tahun 2013 ketika saya sudah lulus dan belum bekerja alias pengangguran, saya membuat blog baru. Namun beberapa bulan setelahnya saya diterima bekerja dan kesibukan kantor menjadi alasan utama blog yang saya buat kembali terlupakan.

Tahun 2015 ketika ketika saya sudah mulai beradaptasi dengan baik di pekerjaan, saya membuat blog lagi, blog yang sedang Anda baca ini. Meskipun masih aktif sampai sekarang, namun beberapa tahun terakhir saya jarang sekali bisa menulis. Entah, mungkin lelahnya pikiran akibat kerja membuat kreatifitas menulis jadi tumpul.
 
Kadang sepulang kerja, halaman blog saya buka, namun tak sekata pun bisa tertulis. Rasanya juga pikiran kritis saya makin lumpuh, tak ada satupun yang bisa saya protes. Memang kadang suasana nyaman membuat kita lemah.

Saya menganggap ini adalah penyakit, dan penyakit mesti di obati.

Beberapa bulan terakhir ini saya berusaha agar bisa rutin menulis lagi di blog ini. Menulis apa saja. Curhat, catatan pekerjaan, imajinasi, tips perjalanan, apa saja. Itulah yang kini bisa Anda jelajahi di blog ini.

* * *

Kebahagian bagi orang yang membuat tulisan adalah jika tulisannya ada yang baca. Demikian halnya dengan saya. 
 
Ternyata, meski tulisan saya masih sangat jauh untuk bisa dikatakan layak di baca, ada juga pembaca yang sudi mampir di blog ini. Bahkan secara ajaib, bulan lalu tulisan-tulisan di blog saya ini mencapai lebih dari 4000 pembaca dan mendapatkan 43.000 pengunjung sepanjang waktu.

Saya kan jadi terharu. Itu jumlah pembaca yang bagi saya terlalu banyak. Amat jauh melebihi pengharapan.


Alhamdulillah. Kini saya bertekad untuk terus menulis. Untuk apa? Untuk membantu diri saya sendiri. Saya menemukan kesenangan dalam menulis. Saya senang berbagi pengalaman hidup, terlebih jika itu bisa membawa manfaat bagi orang lain yang membaca tulisan saya.

Saat ini saya bekerja di sebuah perusahaan konstruksi swasta yang bergerak di bidang pembangkit listrik. Saya akan banyak menulis tentang itu. Mungkin saja bisa bermanfaat bagi rekan-rekan se-profesi atau adik-adik pelajar yang membutuhkan. 
 
Di waktu libur, saya biasanya menghabiskan waktu dengan bertani dan beternak di kampung halaman saya di pegunungan Sulawesi Barat. Saya pun akan banyak menulis tentang itu. Bagaimana pertanian di kampung saya, bagaimana memelihara ternak, dan lain-lain. Selebihnya adalah kisah-kisah perjalanan atau cerita naik gunung jika masih ada.
 
Saya ingin berterima kasih kepada Anda yang telah membaca tulisan-tulisan di blog ini. Baik yang rutin mampir maupun yang hanya kebetulan nyasar disini. Kehadiran Anda betul-betul adalah semangat saya dalam menulis.
 
Meskipun, sekali lagi, tulisan saya masih sangat jauh untuk bisa dikatakan layak di baca, namun saya terus belajar dan akan berusaha membuat tulisan yang makin baik dari hari ke hari. Sekali lagi, Terima kasih !

Sunday, 19 July 2020

4 Alasan Kuat Mengapa Anda Harus Mulai Menulis di Blog

Di dunia ini tidak ada yang bisa memaksa Anda menulis. Dalam undang-undang, menulis tidak masuk dalam satu pun pasal kewajiban warga negara. Maka kita boleh saja melakukannya, tapi tidak wajib. Kecuali jika ada tuntutan lain yang menjadikan Anda wajib untuk menulis. Misalnya Anda wartawan media, maka mau tak mau Anda harus menulis sebab pembaca media mau membaca apa jika Anda tidak menulis. Hehe

Di era 4.1 yang serba digital sekarang ini, menulis tidak hanya bisa dilakukan di kertas. Kini ada flatform online yang memungkinkan tulisan kita dapat menjangkau pembaca yang tak terbatas. Ada flaform gratisan seperti Blogspot, Wordpress, atau Tumblr, dan ada pula yang berbayar.

Melalui artikel ini saya hendak mengajak Anda untuk mulai menulis, meskipun Anda bukan wartawan. Buatlah Blog, kembangkan menjadi sebuah website yang bagus, dan bagikan tulisan-tulisan Anda secara online.

alasan kuat menulis di blog

Untuk menulis, kita semua perlu alasan. Dengan itu kita akan semangat dan konsisten melakukannya. Ada orang yang menulis karena memang hobi. Ia menganggap menulis ibarat lari pagi yang mesti dilakukan tiap hari sebab dengan begitu ia merasa senang. Ada orang menulis karena katanya menulis dapat melepaskan beban pikiran. Menulis mungkin terasa seperti curhat bagi orang-orang ini. Ada pula orang yang menulis karena ingin menjadi bagian dari sejarah. Konon dengan menulis lalu menyebarkannya secara online, mereka akan kekal dalam ingatan manusia. Hehe

Bagi Anda yang tidak cocok dengan alasan-alasan diatas, jangan khawatir. Di bawah ini masih ada beberapa alasan lain mengapa Anda harus mulai menulis di Blog. Bagi saya sendiri, alasan-alasan ini sangat powerfull untuk mendorong saya terus menulis.


Membantu Orang Lain


Alasan pertama dan paling penting adalah menulis untuk membantu orang lain. Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, membantu sesama harus selalu menjadi prioritas. Bagaimana bisa dengan menulis dapat membantu orang lain?

Sekarang ini hampir segala solusi untuk permasalahan peradaban bisa ditemukan di internet. Jika ada sesuatu yang tidak kita ketahui, dengan mudah kita tinggal mengetik kata kuncinya di Google dan  ribuan tulisan yang sesuai akan muncul seketika.

alasan kuat menulis di blog

Nah, jika Anda menulis sesuatu yang bermanfaat di Blog, misalkan sebuah tips atau rekomendasi untuk suatu masalah, maka orang akan menemukan tulisan anda dan mungkin saja menjadi solusi bagi permasalahan mereka. Dengan demikian, secara tidak langsung anda telah membantu orang lain.

Di Blog ini saya sering menulis tentang pengalaman saya beternak ayam. Anda mungkin tidak akan percaya bahwa sudah puluhan orang yang menghubungi saya secara langsung setelah membaca tulisan saya. Ada yang bertanya cara mencampur makanan ayam, ada yang meminta gambar kandang ayam, dan banyak pula yang sekedar bertegur sapa. Tentunya saya sangat senang sebab tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang lain.


Mengembangkan Wawasan


Dengan menulis, secara tidak sadar anda akan mendapatkan peningkatan wawasan. Biasanya sebelum kita mulai membuat tulisan tentang suatu topik, kita perlu mengetahui topik tersebut secara lengkap agar tulisan yang kita hasilkan lengkap dan informatif. Mungkin kita perlu mengingat-ingat kembali pengalaman lama, membaca buku yang berkaitan dengan topik tersebut, ataupun membaca artikel lain yang sesuai lalu kemudian dipadukan dengan pengetahuan kita sendiri.

alasan kuat menulis di blog

Misalkan kita hendak menulis cerita perjalanan wisata ke Candi Borobudur. Nah, untuk melengkapi tulisan kita, mungkin kita perlu membaca artikel tentang candi tersebut. Mungkin kita ingin menambahkan sedikit informasi tentang sejarah candi, atau kisah di balik pembuatan candi. Atau barangkali kita ingin menambahkan harga-harga penginapan yang tersedia di sekitar candi tersebut. Dengan demikian tulisan kita nantinya akan lebih berbobot.

Saat melakukan riset sederhana tentang topik Candi Borobudur, secara tidak sadar pengetahuan kita tentang candi tersebut menjadi segar dan tentunya bertambah luas.

Begitupun saat hendak membuat tulisan dengan topik lain. Riset-riset kecil yang dilakukan akan meningkatkan wawasan kita tentang topik tersebut. Mungkin itulah sebabnya, kebanyakan penulis yang saya kenal amat cerdas dan berwawasan luas. Ngobrol tentang apa saja bisa nyambung. Hehe


Melatih Kemampuan Menulis


Rutin menulis di Blog akan melatih kemampuan kita untuk membuat tulisan yang baik. Tulisan yang baik bukan hanya berbobot dan informatif melainkan juga harus sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang baku.

alasan kuat menulis di blog

Anda belum paham kaidah penulisan yang bagus? Tidak masalah. Lihatlah tulisan ini. Masih banyak kesalahan pemakaian huruf kapital serta tanda baca. Tapi tak menyurutkan semangat saya untuk terus menulis. Tulisan-tulisan saya terdahulu malah lebih parah. Perlahan-lahan, sambil terus membuat tulisan di Blog, kemampuan menulis kita akan bertambah dengan sendirinya.

Saat sering berkecimpung di lingkungan per-Blog-an, kita akan sering melihat tulisan yang di buat oleh orang lain yang mungkin saja lebih bagus, tanda bacanya tepat, sehingga nyaman di baca. Dari sanalah secara sadar atau tidak kita telah belajar. Lama-kelamaan tulisan kita juga makin hari makin bagus.

Menulis dengan kaidah yang benar adalah kemampuan yang penting di jaman sekarang ini. Di bidang akademik, di pekerjaan, ataupun di lingkungan sehari-hari, teknik menulis akan selalu bermanfaat. Ini akan menjadi softskill yang membedakan kita dari orang lain.


Menghasilkan Uang


Di era ekonomi digital sekarang ini, jika kita tidak memiliki investasi yang digital pula, maka agak miris rasanya. Lihatlah keluar, orang-orang sudah bisa menghasilkan uang meski tak bekerja secara nyata.

Orang bisa berpenghasilan milyaran sebulan dengan meng-upload video ke kanal Youtube. Ada orang yang kaya raya dengan menjual foto ke website virtual. Ada banyak penjual yang sukses meraup keuntungan dari menjajakan dagangannya secara online. Jumlah pekerja digital ini terus bertambah dari tahun ke tahun.

alasan kuat menulis di blog

Jika Anda termasuk orang yang masih terlelap, tidak menyadari perubahan jaman seperti ini, maka bangunlah segera. Saya tidak meminta Anda untuk berhenti dari pekerjaan kantoran dan mulai menjadi Youtuber. Hehe. Tidak sama sekali. Namun Anda harus mulai memikirkan untuk memiliki investasi yang berbasis digital.

Menulis di Blog adalah salah satu bentuk investasi digital. Jika tulisan Anda disukai orang lalu pembaca mulai berdatangan dan jumlahnya bertambah dari hari ke hari, maka itu adalah modal yang berharga bagi Anda. Saat trafik pembaca Blog sudah tinggi, Anda dapat mengatur Blog Anda sedemikian rupa sehingga mendapatkan tawaran iklan untuk dipajang di Blog tersebut. Dari iklan itu, Anda bisa mendapatkan uang.

Penghasilan dari Blog jumlahnya akan bergantung pada tulisan-tulisan Anda. Semakin menarik tulisan, maka semakin banyak pula pengunjung yang datang. Saat pengunjung semakin banyak, maka peluang mendapatkan penghasilan yang lebih besar juga terbuka lebih luas.

* * *

Demikianlah saudara-saudara. I strongly suggest you to start writing. Hari ini juga, menulislah. Tulis apa saja yang sekiranya akan bermanfaat lalu bagikan di Blog. Isi pikiran Anda, ide-ide, literasi, serta pengalaman hidup Anda adalah pengetahuan yang mungkin dibutuhkan oleh orang di sisi dunia yang lain. Maka menulislah. Toh, selain akan bermanfaat untuk orang lain, menulis ternyata bisa membawa manfaat yang besar bagi diri kita sendiri.

Thursday, 16 July 2020

Ubiqu, Solusi Internet Daerah Terpencil

Berbicara soal kesenjangan desa dan kota seperti tak akan ada ujungnya. Pilih saja mau di bidang apa. Pendidikan, ekonomi, infrastruktur, atau apa saja. Ibarat film Ratapan Anak Tiri, desa lah yang selalu menjadi anak tiri, mendapatkan fasilitas yang terbelakang dibandingkan dengan fasilitas di perkotaan. Padahal, cobalah menutup hubungan antara desa-desa dan kota dalam waktu sebulan saja. Maka kota akan merana, entah akan dapat bahan makanan dari mana.

Jaringan internet di era 4.1 sekarang ini bukan lagi hal yang sulit di akses. Namun bagi desa saya di pegunungan Sulawesi Barat, internet adalah hal yang bukan hanya mahal melainkan juga tidak tersedia. Saat kota-kota sudah belasan tahun menikmati internet, sampai hari ini desa saya masih juga tidak terjangkau. Jangankan fasilitas internet, jaringan seluler pun tak ada. Padahal jaringan seluler dan internet di jaman sekarang ini berfungsi sangat krusial untuk memajukan taraf hidup masyarakat.

Tapi sudahlah. Tulisan ini bukan bertujuan untuk memelas ataupun meminta belas kasih pemerintah untuk desa-desa. Prinsip saya pribadi dalam hal ini adalah masyarakat desa mesti selalu mensyukuri nikmat yang ada dan wajib terus berusaha agar bisa hidup mandiri. Desa bisa maju dengan memanfaatkan sistem sosial dan kearifan lokal yang tumbuh alami bersamanya.

Dua hari lalu rumah saya di desa sudah bisa mengakses internet. Kami membeli dan memasang perangkat internet Ubiqu secara mandiri. Problematika selama belasan tahun akhirnya tuntas seketika. Hehe

review internet ubiqu
Baca Juga:

Ubiqu Internet dari Langit


Ubiqu adalah produk layanan internet mandiri yang dikembangkan oleh PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Mengusung slogan ‘Internet dari Langit’, Ubiqu memanfaatkan satelit broadband untuk menghadirkan fasilitas internet dimanapun perangkatnya dipasang. Dengan teknologi tersebut, Ubiqu memang menargetkan daerah-daerah terpencil yang selama ini tidak terjangkau jaringan internet umum. Melalui website penyedia, kita bisa mengakses layanan-layanan apa saja yang ditawarkan.

Internet Ubiqu telah tersebar di banyak wilayah Indonesia. Produk Ubiqu Sinyalku digunakan di daerah-daerah pegunungan atau pulau-pulau terpencil yang jauh. Pihak PSN mengklaim bahwa di wilayah mana saja selama masih menghadap ke langit, maka layanan Ubiqu dapat dipasang.

review internet ubiqu
Ubiqu via ubiqu.id

Perangkat internet Ubiqu sendiri sangat sederhana. Hanya terdiri dari sebuah antena VSAT lengkap dengan mounting, sebuah modem satelit, router wifi, antena, dan beberapa kabel. Biasanya dalam paket pembelian disertakan alat untuk promosi berupa spanduk atau poster.

Bagi kami di desa, intenet Ubiqu ini sangat tepat guna dan mudah dalam penggunaan. Setelah membeli perangkat, maka sinyal internet bisa dinikmati sepuasnya sesuai dengan saldo kuota yang tersedia tanpa ada biaya bulanan lagi. Jikapun saldo habis, maka pengisian kuota mudah dilakukan hanya dengan menggunakan handphone.


Cara Membeli Internet Ubiqu


Untuk mendapatkan layanan Ubiqu, pertama kali yang harus dilakukan adalah mencari kantor perwakilan PSN. Biasanya di kota-kota besar sudah terdapat kantor perwakilan. Nah, di kantor ini kita bisa melakukan pemesanan perangkat Ubiqu.

Untuk daerah yang belum terdapat kantor perwakilan, maka bisa mengakses website PSN disini. Di website tersebut kita bisa membaca informasi,  memilih layanan yang diinginkan, dan melakukan pemesanan. Biasanya jika akan melakukan pembelian, operator di website akan menghubungi kita secara langsung melalui chat ataupun telepon.

Baca Juga:

Harga Perangkat Internet Ubiqu


Satu set produk internet Ubiqu Sinyalku seperti yang kami gunakan di desa bisa didapatkan dengan harga Rp. 13.650.000. Harga ini mungkin akan berubah-ubah dan untuk updatenya bisa kita lihat di website. Paket pembelian diatas sudah termasuk dengan saldo kuota awal sebesar Rp. 1.000.000.

Oh iya, harga ini belum termasuk biaya kirim dan pemasangan di lokasi. Biaya kirim tentu berbeda ke setiap daerah.

Untuk pemasangan sebenarnya bisa kita lakukan sendiri. Kita bisa membaca petunjuk atau menonton video pemasangan perangkat Ubiqu yang banyak tersedia di internet. Namun jika ingin lebih mudah dan tidak mau repot, bisa memesan bantuan teknisi pemasangan dalam paket pembelian. Tentunya dengan biaya tambahan yang besarnya sesuai dengan lokasi pemasangan.


Peluang Usaha Internet dengan Ubiqu


Saat ini semua orang butuh internet. Tak terkecuali juga di desa-desa terpencil. Masyarakat desa ada yang membutuhkan internet untuk berjualan atau mempromosikan produk. Dengan adanya internet, produk-produk dari desa dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

review internet ubiqu

Ada juga orang yang membutuhkan internet untuk mengakses sosial media, guna saling berbagi kabar dengan rekan kerabat yang lain. Di era pandemi seperti sekarang, para pelajar membutuhkan internet untuk belajar secara online. Banyak pula anak-anak yang menggunakan internet untuk sarana hiburan, misalkan bermain game atau menonton film.

Melihat peluang konsumen seperti diatas, menggunakan internet Ubiqu di desa-desa bisa menjadi sumber usaha yang menjanjikan. Kita bisa membuat warnet di desa-desa dengan menjual kuota internet Ubiqu. Selisih harga pembelian dan penjualan voucher tesebut menjadi keuntungan bagi pemilik perangkat Ubiqu tersebut.

Baca Juga:

Ulasan


Sesuai dengan slogannya 'Internet dari Langit', bagi kami di daerah terpencil Ubiqu benar-benar adalah internet yang turun dari langit. Di desa saya yang jauh terpencil di pegunungan yang mana jaringan seluler pun tak ada, kini kami bisa menikmati fasilitas internet. Meskipun harga kuotanya masih lebih mahal jika dibandingkan dengan jaringan internet umum yang tersedia di kota-kota, namun bagi kami ini sudah jauh lebih baik dari pada tidak ada internet sama sekali. Hehe

Saya berharap penyedia layanan Ubiqu dalam hal ini PSN terus menjangkau desa-desa lain, meningkatkan kualitas jaringan, dan sebisa mungkin menekan harga kuota internet.

Bagi desa-desa lain yang nasibnya seperti desa saya, belum terjangkau internet, maka solusi internet mandiri ini bisa menjadi pilihan. Jika pun belum bisa membeli sendiri, masyarakat desa bisa mengumpulkan dana kolektif untuk membeli perangkat Ubiqu sehingga layanan internet nantinya dapat di nikmati bersama. Sekali lagi, jaringan internet sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kita.

Tuesday, 7 July 2020

Menentukan Jumlah Lampu Penerangan Kandang Ayam Petelur

Dalam usaha ayam petelur, penerangan atau pencahayaan kandang adalah bagian yang perlu mendapatkan perhatian serius dari peternak. Kita ketahui bersama bahwa pencahayaan yang kita berikan terhadap ayam berpengaruh langsung pada proses kematangan organ reproduksi dan pertumbuhan ayam.

Apa sebenarnya fungsi cahaya dalam pertumbuhan ayam petelur? Berapa jumlah lampu yang sebaiknya terpasang dalam kandang? Lampu jenis apa saja yang baik digunakan? Mari kita simak ulasan berikut ini.

Baca Juga:
lampu kandang ayam petelur


Fungsi Cahaya Pada Ayam Petelur


Pada tulisan saya sebelumnya tentang sistem pencahayaan kandang, kita telah membahas tentang kebutuhan dan intensitas cahaya yang dibutuhkan pada tiap tingkatan umur ayam. Pada tiap fase umur, ayam membutuhkan waktu dan intensitas cahaya yang berbeda-beda sebab fungsi cahaya terhadap ayam disetiap umur pun berbeda.

Ayam petelur pada fase starter membutuhkan waktu penerangan lebih lama dan intensitas cahaya yang lebih tinggi sebab pada fase ini cahaya berperan untuk membantu ayam mengenali lingkungannya. Pada ayam umur kurang dari seminggu membutuhkan intensitas cahaya yang paling tinggi yaitu 30-50 lux. Cahaya ini juga kadang dimanfaatkan sebagai penghangat ayam.


Memasuki fase grower, waktu penerangan yang dibutuhkan ayam berkurang sebab cahaya digunakan untuk mengontrol pertumbuhan dan reproduksi. Intensitas cahaya terendah diterapkan yaitu sekitar 5-15 lux. Pengurangan cahaya pada fase ini dimaksudkan untuk mencegah kelebihan berat badan dan mencegah dewasa kelamin dini yang dapat menyebabkan ayam bertelur dini.

Setelah memasuki fase bertelur atau layer, pencahayaan ditingkatkan kembali perlahan-lahan sampai kemudian stabil di umur 31 minggu. Intensitas cahaya yang digunakan di fase ini yaitu 30 lux. Sangat tidak dianjurkan untuk mengurangi pencahayaan di fase ini sebab cahaya sangat dibutuhkan ayam untuk memenuhi asupan makanan dalam menunjang proses bertelur.


Menghitung Jumlah Lampu Kandang Ayam Petelur


Setelah mengetahui lama pencahayaan dan intensitas cahaya yang dibutuhkan pada setiap fase umur ayam, selanjutnya kita menentukan berapa jumlah lampu yang harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan intensitas cahaya.

Ukuran intensitas cahaya dalam kandang seperti yang dijelaskan diatas, menggunakan satuan lux. Lux adalah satuan untuk mengukur tingkat kecerahan cahaya yang mengenai permukaan benda. Berbicara tentang cahaya yang dihasilkan dari lampu, maka kita pun harus mengetahui lebih dahulu istilah lumen. Lumen adalah satuan pengukur jumlah cahaya yang dihasilkan oleh sebuah sumber cahaya. Semakin tinggi nilai lumen, maka semakin terang cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya tersebut.

Baca Juga:
Tiap-tiap lampu memiliki nilai lumen yang berbeda dan biasanya nilai lumen tersebut dapat dilihat di kemasan pembelian lampu. Biasanya, semakin tinggi nilai watt lampu semakin tinggi pula nilai lumennya.


Nah, setelah mengetahui lux dan lumen, selanjutnya kita bisa menghitung berapa jumlah lampu yang akan digunakan untuk ukuran kandang yang kita miliki. Untuk menghitung jumlah lampu, digunakan rumus berikut ini:

N adalah jumlah lampu yang dibutuhkan oleh kandang. Lux adalah intensitas cahaya yang diinginkan. Luas kandang adalah ukuran kandang dalam satuan meter persegi. Lumen adalah nilai lumen dari lampu penerangan yang digunakan. Fu dan Fd adalah faktor utilisasi dan faktor depresi atau penyusutan cahaya yang nilainya masing-masing 0,65 dan 0,9.

Dengan memasukkan nilai-nilai untuk parameter di atas, maka jumlah lampu kandang segera bisa kita dapatkan.

Sebagai contoh, misalkan kita hendak menghitung kebutuhan lampu untuk kandang seluas 8x20 meter atau 160 meter persegi. Ayam petelur di dalam kandang berumur 3 minggu yang membutuhkan cahaya sebanyak 25 lux. Jika kita menggunakan lampu dengan nilai lumen 500, maka perhitungan jumlah lampu kurang lebih seperti berikut ini.

Dengan hasil seperti diatas dapat dibulatkan menjadi 14. Artinya untuk kandang seluas 160 meter persegi berisi ayam petelur umur 3 minggu, jumlah lampu yang digunakan adalah 14 pcs. Mudah bukan?



Lampu yang dipasang dikandang harus tersebar merata agar ayam mendapatkan pencahayaan yang merata juga. Kita bisa memasang ditengah, atau disisi kiri dan kanan dengan jarak yang sama. Untuk jarak dari lantai ke lampu saya sarankan sekitar 2 meter, kecuali untuk lampu yang digunakan sebagai penghangat ayam dimana mungkin perlu lebih dekat untuk menghasilkan suhu yang diinginkan.

Baca Juga:


Jenis Lampu yang Bagus digunakan di Kandang Ayam Petelur


Kita mengenal ada dua jenis lampu yang mudah ditemukan dipasaran saat ini. Pertama adalah lampu bohlam. Lampu jenis ini umumnya berwarna orange atau merah. Lampu bohlam banyak digunakan oleh peternak sebab harganya yang lebih murah. Namun menurut beberapa referensi, lampu ini sebenarnya termasuk lampu yang boros energi listrik.


Lampu kedua yang sering kita jumpai yaitu lampu neon. Lampu ini banyak digunakan di rumah-rumah. Umumnya lampu neon berwarna putih. Meski harganya lebih mahal, tapi lampu neon dapat menghasilkan cahaya lebih banyak dibandingkan dengan lampu bohlam dengan jumlah watt yang sama. Jika peternak ingin menggunakan lampu jenis ini, pilihlah lampu neon yang memancarkan warna orange. Konon warna orange sangat baik untuk menstimulasi kematangan reproduksi dan produksi telur pada ayam petelur.

Memilih Stroller Terbaik untuk Anak

Stroller sepertinya telah menjadi barang yang wajib di miliki oleh pasangan suami istri yang mempunyai anak, terutama jika anaknya masih balita. Ya, kereta dorong beroda dengan kasur empuk didalamnya ini memang memiliki fungsi yang banyak dalam merawat si kecil. Selain untuk membuat anak balita merasa nyaman, stroller juga bisa membantu orang tua jika sedang dalam perjalanan dan capek menggendong.
Saya dan istri sepakat membeli stroller untuk anak kami. Umur anak kami sudah cukup untuk di letakkan di dalam stroller dan di ajak berjalan-jalan. Maka kami pun bergerilya mencari stroller yang paling pas untuk dibeli, terbaik dari sisi kualitas dan tentunya dengan harga yang terjangkau.


Pertimbangan Memilih Stroller


Stroller yang tersedia di pasaran saat ini ada banyak sekali merk dan modelnya dengan harga yang juga beragam. Jika anda hendak membeli stroller, anda pun pasti akan bingung hendak membeli yang mana. Anda bisa melihat jenis-jenis stroller tersebut di toko-toko online, di website produsennya, maupun langsung ke toko yang menjual perlengkapan anak.

Nah, selain pertimbangan harga, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan anda sebelum membeli stroller.

1. Rencana pemakaian stroller


Sesuaikan stroller yang akan anda beli dengan rencana pemakaian anda nantinya. Misalkan anda membeli stroller untuk traveling bersama anak, maka pilihlah stroller yang ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Jika traveling anda nantinya akan menggunakan pesawat, maka pilihlah stroller yang ukuran cabin size alias bisa masuk di kabin pesawat. Ukuran stroller yang terlalu besar malah akan merepotkan anda saat traveling.

Lain halnya jika anda membeli stroller untuk mengajak anak anda keliling komplek rumah saja, maka anda bisa membeli stroller yang lebih besar dan tentunya lebih berat.

Menurut saya, stroller yang besar biasanya memiliki fitur yang lebih banyak dan bentuknya lebih kokoh dibanding stroller kecil. Harganya di pasaran pun berbeda.

2. Stroller yang kuat dengan fitur keamanan lengkap


Harga stroller ini menurut saya cukup besar juga. Maka agar awet dan tak perlu membeli berulang kali, pilihlah stroller yang berbahan bagus dan kuat tapi tetap ringan. Untuk rangka, bahan aluminium pastinya lebih kuat dibandingkan bahan plastik.Kekuatan stroller juga akan memastikan anak anda aman berada didalam stroller tersebut.

Stroller yang baik seharusnya memiliki fitur keamanan yang lengkap. Misalnya sabuk pengaman untuk bayi harus nyaman, fitur rem yang handal dan mudah digunakan, serta kanopi atau atap stroller harus kuat melindungi si kecil dari sinar matahari dan angin.

3. Sesuai dengan umur dan berat badan anak


Di pasaran, ukuran stroller ini berbeda-beda pula sesuai umur anak. Ada stroller newborn sampai 3 tahun, ada yang sampai 5 tahun, dan ada pula yang sampai 6 tahun. Belilah stroller yang sesuai dengan umur dan berat badan anak anda.


Rekomendasi Stroller Anak Terbaik


Setelah saya dan istri menjelajah internet, membaca website, dan menonton review seputar stroller, berikut ini adalah stroller yang saya rekomendasikan untuk dibeli. Rekomendasi ini sifatnya subjektif ya, tentunya pendapat setiap orang berbeda-beda. Pertimbangan utama saya adalah kekuatan bahan, fitur keamanan yang mumpuni, bentuk yang keren, dan tentunya sesuai dengan budget yang kami sediakan. Check it out.

1. BabyElle 515 Matrix

memilih stroller terbaik
Stroller BabyElle 515 Matrix adalah stroller produksi BabyElle yang menyasar anak umur newborn sampai 36 bulan atau 3 tahun. Stroller ini menurut saya cukup bagus sebab bentuknya yang keren, fitur keamanan yang menggunakan 5 sabuk pengaman serta bumper bar yang tinggi. BabyElle 515 Matrix bisa menahan beban sampai 20 Kg.

Stroller ini dapat dibuka dan dilipat dengan satu tangan dan dalam paket pembelian sudah terdapat travel bag stroller yang berupa ransel. Dipasaran, stroller ini dijual dari harga Rp. 1.100.000 - Rp.1.500.000. Harga yang setara dengan kualitas yang ditawarkan.

2. Violi Drive

rekomendasi stroller terbaik

Bagaimana menurut anda bentuk stroller diatas? Sangan futuristik bukan? Ini adalah stroller Violi Drive yang diproduksi oleh Violi. Meskipun ukurannya besar namun stroller ini masih cabin size saat di lipat. Artinya masih bisa digunakan bepergian dengan pesawat.

Violi Drive juga memiliki 5 sabuk pengaman dan kasur empuk untuk kenyamanan anak. Terdapat dua lubang jaring disisi belakang dan atas yang berguna untuk melihat kedalam stroller. Rangkanya pun kokoh sehingga diklaim dapat menahan beban sampai 30 Kg. Harga stroller ini di pasaran yaitu Rp.3.300.000 - Rp.3.500.000.

Violi sebenarnya mengeluarkan stroller lain yang kurang lebih sama, yaitu Violi Travelite. Tapi saya pribadi lebih menyukai bentuk stroller Violi Drive ini.

3. Joie Litetrax 4 Flex Signature

Joie Litetrax 4 via joiebaby.com

Joie Litetrax 4 Flex adalah stroller keluaran pabrikan stroller ternama, Joie. Saya sendiri menyukai banyak stroller produksi Joie, sebab bentuknya yang tampak kokoh, rangkanya besar dan bahannya yang bagus.

Selain fitur-fitur standar yang umumnya terdapat pada stroller, Joie Litetrax 4 Flex memiliki sasis untuk keempat rodanya, sehingga mengklaim dapat meredam getaran dengan lebih baik saat digunakan berjalan. Yang paling saya suka dari stroller ini adalah kanopinya yang cukup panjang sehingga anak di dalam stroller betul-betul terhindar sinar dari luar.

Joie Litetrax 4 Flex mampu membawa anak sampai berat 15 Kg. Di pasaran stroller ini dijual pada harga Rp.2.600.000 - Rp.2.900.000.


Membeli Stroller Pilihan


Ceritanya, setelah melalui banyak pertimbangan seperti diatas, saya dan istri akhirnya sepakat untuk membeli stroller terbaik untuk anak kami dan pilihan kami jatuh pada stroller Joie Litetrax 4 Flex. Suatu hari kami berdua berangkat ke toko perlengkapan anak yang cukup lengkap di tempat kami di Makassar untuk membeli stroller dimaksud. Eh, beberapa minggu berselang kami malah memiliki stroller ini:

Ya, stroller diatas juga keluaran Joie, tapi bukan Litetrax 4 Flex Signature. Ini adalah Litetrax 4 Flex LFC Series.

Jadi ketika kami telah berada di toko, hendak membeli stroller Litetrax 4 Flex Signature tadi, saya berbincang-bincang dengan pemilik tokonya. Pemilik tokonya memberi tahu info bahwa tidak lama lagi Joie akan mendistribusikan seri stroller mereka yang terbaru, yaitu Litetrax 4 Flex LFC Series. Konon Joie menjalin kerjasama dengan Liverpool, klub juara Liga Inggris tahun ini. Jadi warnanya merah maroon sesuai warna kebanggan Liverpool.

Saya sebenarnya fans klub Chelsea. Namun karena istri saya menyukai warna merah maroon, maka akhirnya bersama pemilik toko kami sepakat menunda untuk membeli dan bersedia menunggu sampai seri terbaru stroller Joie yang ia sebutkan resmi dipasarkan di Indonesia. Saking excitednya, kami pun membayar uang muka agar segera dipesankan. Hehh.

Setelah menunggu sekitar dua minggu, stroller yang di pesan tiba di Makassar. Kualitasnya sangat baik dan sesuai dengan harapan kami.

Demikianlah. Membeli stroller untuk anak kita itu ibarat membeli kendaraan. Mesti tangguh dan memiliki fitur keamanan serta kenyamanan yang mumpuni. Sebab semua orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak kesayangannya.

Monday, 6 July 2020

Sistem Pencahayaan pada Kandang Ayam Petelur

Penerangan atau pencahayaan pada kandang adalah bagian yang sering disepelekan, namun fungsinya ternyata begitu krusial dalam usaha peternakan ayam petelur. Kadang peternak memasang lampu penerang seenaknya saja, asal kandang terang. Kadang juga jam untuk on-off lampu pada kandang tidak menentu, sesempatnya peternak saja. Padahal, untuk mencapai produktivitas terbaik dari usaha ayam petelur, sistem pencahayaan mesti mengikuti kaidah-kaidah yang diberikan para pakar yang telah berpengalaman di bidang ini.


Sistem pencahayaan berfungsi dalam proses penglihatan ayam sehingga berpengaruh langsung terhadap konsumsi pakan dan kenyamanan ayam. Jika kandang terlalu lama dalam keadaan gelap, target konsumsi pakan ayam tidak akan tercapai, sebab ayam tidak bisa makan dalam situasi gelap gulita. Sebaliknya, jika kandang terlalu lama terang, ayam bisa saja kekurangan waktu istirahat, sebab ayam sulit tidur dalam keadaan terang. Kurang lebih seperti itu. Selebihnya, fungsi cahaya sebenarnya lebih vital lagi pada fase umur ayam yang berbeda. Bahkan jika disepelekan, pencahayaan yang tidak optimal bisa menjadi asal muasal kerugian usaha ayam petelur.

Lalu bagaimana sebaiknya sistem pencahayaan pada kandang ayam petelur? Sama kah kebutuhan cahaya terhadap ayam dengan umur yang berbeda? Berapa jam seharusnya lampu kandang menyala dan padam?

Baca Juga:


Kebutuhan Cahaya Ayam Petelur


Kebutuhan cahaya ayam petelur berbeda untuk setiap tingkatan umur. Fungsi cahaya pada ayam petelur fase starter, grower, dan layer, memiliki peran yang tidak sama.

Berikut ini adalah tabel pencahayaan kandang terkontrol yang dikeluarkan oleh Hyline Internasional, perusahaan yang menghasilkan ayam petelur strain Hyline. Strain Hyline ini sangat banyak dikembangkan di Indonesia.

pencahayaan kandang ayam petelur

Tampak dalam tabel diatas program pencahayaan ayam petelur dari umur 1-32 minggu. Lama waktu penerangan dan intensitas cahaya berbeda-beda pada setiap periode umur.

Pada minggu pertama atau umur 0-7 hari, pencahayaan adalah sebanyak 16 jam yang diselang seling antara terang dan gelap, 4 jam terang dan 2 jam mati, dengan intensitas cahaya 30-50 lux. Program pencahayaan berselang seperti ini pada ayam umur kurang dari seminggu lebih diutamakan. Sayangnya ini hanya dapat diterapkan pada kandang dengan pencahayaan terkontrol. Pada kandang terbuka, yang terhubung dengan sinar matahari, tentu saja program ini akan sulit dilakukan, sebab sinar matahari berlangsung sepanjang hari.

Jika pencahayaan berselang tidak dapat dilakukan, maka gunakan 22 jam pencahayaan pada umur 0-3 hari, dan 21 jam pencahayaan pada umur 4-7 hari.

Selanjutnya pada minggu kedua dan seterusnya, lama pencahayaan dapat diatur sesuai tabel diatas dengan intensitas cahaya yang sesuai dengan umur ayam.

pencahayaan kandang ayam petelur


Di fase starter (0-6 minggu) cahaya hanya berfungsi sebagai penerangan saja, agar ayam bisa mengenali lingkungan serta tempat pakan dan minum.Pada fase ini, pencahayaan bisa memanfaatkan sinar matahari di siang hari dan dibantu penerangan lampu dimalam hari untuk mencukupi kebutuhan cahaya sesuai umur ayam.

Baca juga:
Pada umur 7-18 minggu, ayam berada di fase grower dimana cahaya selain sebagai penerangan, juga berfungsi sebagai pengontrol saluran reproduksi dan berat badan ayam. Pada fase ini peran pencahayaan begitu krusial.

Bagaimana pencahayaan bisa mengontrol reproduksi dan berat badan ayam?

Jika ayam pada masa grower diberi cahaya berlebihan, maka konsumsi pakan juga akan tinggi. Jika konsumsi pakan tinggi maka otomatis berat badan ayam akan naik. Kenaikan berat badan yang tidak sesuai dengan umur akan menyebabkan banyak masalah dalam usaha ayam petelur ini.

Pernahkah anda melihat ayam mengeluarkan telur yang sangat besar? Sampai-sampai ayam kesulitan mengeluarkannya? Atau pernahkah anda lihat telur keluar bercampur darah? Hal-hal ini adalah akibat dari konsumsi pakan yang tidak tepat yang diawali dari sistem pencahayaan yang tidak akurat.

Gambar tirai kandang ayam
Pemakaian layar hitam seperti diatas adalah cara mengurangi intensitas cahaya matahari pada kandang sistem terbuka. Jadi misalkan kebutuhan cahaya ayam adalah 10 jam sedangkan cahaya matahari menyinari selama 12 jam, maka untuk mengurangi dua jam digunakan layar hitam untuk menghalau sinar matahari. Untuk penggunaan layar seperti ini, harus dipastikan tidak mengganggu sirkulasi udara keluar masuk kandang.

Memasuki fase layer atau masa bertelur di umur 18 minggu pencahayaan ditambah sedikit demi sedikit dari lama pencahayaan di fase grower dengan intensitas cahaya yang merata. Pada minggu ke 31 dan seterusnya, pencahayaan merata selama 16 jam sampai ayam memasuki masa afkir.

Baca juga:


Penambahan Cahaya pada Ayam Petelur Fase Layer


Pada tabel diatas terlihat bahwa pada fase grower kebutuhan pencahayaan ayam merata yaitu 10 jam setiap hari. Ketika memasuki fase bertelur, kebutuhan cahaya bertambah, sebab ayam membutuhkan lebih banyak asupan pakan untuk bertelur.



Tampak pada tabel bahwa penambahan waktu penerangan dimulai di umur 18 minggu. Namun berdasarkan pengalaman beternak, penambahan waktu ini sebaiknya dimulai ketika sudah ada ayam yang mulai bertelur. Bisa saja sebelum umur 18 minggu, bisa juga setelah. Kadang di umur 17 minggu sudah ada ayam bertelur seekor atau dua ekor. Nah pada saat inilah waktu yang pas untuk mulai menaikkan waktu penerangan.

Penambahan waktu penerangan harus dilakukan secara bertahap setiap hari dan tiap minggu, tidak boleh mendadak. Hal ini untuk meminimalisir tingkat stres pada ayam. Misalkan hari ini 10 jam, besok 10,5 jam, dan seterusnya sampai mencapai 16 jam di umur 31 minggu.

Masa awal bertelur sampai mencapai puncak produksi adalah salah satu masa krusial dalam usaha peternakan ayam petelur. Jangan melakukan pengurangan waktu pencahayaan pada fase ini.

Baca juga:

Ulasan


Dari uraian diatas tampak betapa penting kita menaruh perhatian terhadap sistem pencahayaan pada kandang ayam petelur kita. Baik pada fase starter, grower, sampai mulai bertelur pada fase layer, ayam membutuhkan cahaya dengan waktu dan intensitas yang berbeda. Baik buruknya pengaturan pencahayaan akan berdampak langsung terhadap produktivitas ayam nantinya.

Lantas bagaimana cara memenuhi intensitas cahaya sesuai yang dibutuhkan? Berapa jumlah lampu yang sebaiknya terpasang dalam kandang? Lampu jenis apa yang baik digunakan sebagai penerangan kandang? Bagaimana cara menghitung nilai lux sebuah lampu? Silahkan simak artikel lain di blog ini ya.


Monday, 29 June 2020

Jalan Tani


Dalam kondisi dunia sesulit apapun, manusia pasti perlu makan untuk bertahan. Tak terkecuali di masa pandemi virus corona seperti sekarang. Penyakit menular ke sudut-sudut negeri, memaksa orang-orang berdiam dirumah saja sehari-hari. Penghasilan menurun, daya beli pasar berkurang, dan kelesuan ekonomi global mengancam. Akan separah apapun kelanjutan pandemi ini, manusia tetap butuh makan. Bahan makanan mesti selalu ada.

Saat wabah virus ini berhasil dilalui, pejuang garis depan berikutnya adalah para petani. Impor bahan makanan mungkin tidak akan bisa diandalkan sebab negara lainpun mengalami penurunan produksi. Mau tidak mau, kita berharap hasil pertanian dan peternakan dalam negeri sanggup memenuhi pasar nasional.

Sayangnya pertanian kita sejak lama telah menjadi masalah yang pelik. Mulai dari kerusakan tanah, kepemilikan lahan yang terus menyusut, permodalan terbatas, berimbas pada produksi yang tidak stabil. Pertanian menjadi sektor yang tidak menarik, dan desa-desa sebagai pemilik lahan-lahan tani belakangan menjadi lumbung kemiskinan akut. Tidak banyak petani-petani baru yang muncul saat orang tua kita yang menggarap lahan di desa-desa berangsur menua.

Virus corona ini akhirnya akan membuka mata betapa doktrin hidup kita sudah terlalu lama mengabaikan sektor pertanian jauh dibelakang.

Bagi sebagian besar orang, bertani bukanlah hal yang keren. Dari 100 anak muda kita, ada berapa yang bercita-cita menjadi petani? Mungkin tidak ada. Agak miris sebab ada jutaan orang yang berhasil menjadi sarjana dari nafkah seorang petani.

Bagi saya sendiri bertani adalah pekerjaan prestisius. Menjadi petani, meski tak kaya-kaya amat, tapi kita memiliki akses penuh terhadap lahan kita sendiri yang dilindungi oleh adat dan sistem sosial setempat. Bertani adalah pekerjaan merdeka, sebab sehari-hari kita tidak terikat pada tuntutan waktu bekerja. Disamping itu, dengan bertani, kita melakukan salah satu jasa paling mulia, yaitu menyediakan bahan makanan untuk masyarakat.

Nah, rekan-rekan sebangsa dan setanah air. Seperti banyak hal-hal besar yang dimotori oleh anak muda, demikian juga nyawa pertanian kita. Perlu ada suatu gebrakan besar untuk melangitkan kembali semangat bertani dan itu harus dimulai oleh anak muda. Musim wabah corona ini adalah waktu yang pas.

Anak-anak muda, mahasiswa, pekerja, pun pengangguran yang harus pulang kampung karena wabah corona, harus bergerak. Daripada hanya rebahan dirumah, turunlah ke lahan, olah kebun, lalu menanamlah. Beli bibit sayuran, tanam, lalu hasilnya jual ke pasar. Ternak ayam, pelihara kambing. Semua ini tidak butuh modal besar. Bibit sayur murah harganya, induk ayam juga tidak mahal-mahal amat.

Bangkitkan semangat keluarga dan lingkungan disekitarmu. Buka handphone untuk belajar teknik menanam yang bagus, ajarkan pada orang lain. Jangan malu. Manfaatkan pendidikanmu agar mampu menawarkan hasil kebunmu di pasaran dengan harga yang sesuai. Seorang petani harus memiliki kemampuan negosiasi dan public speaking yang mumpuni.

Bertani adalah pilihan cita-cita yang keren dan sangat menjanjikan, dengan teknik pengolahan lahan dan pemasaran yang baik. Tanamkan doktrin itu pada anak-anak kita jika ingin peradaban ini berumur panjang.

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done