Sunday, 13 February 2022
Thursday, 2 September 2021
Pengalaman Investasi di Santara
Beberapa tahun belakangan ini saya mulai menggandrungi aktivitas yang yang biasanya familiar dikalangan menengah keatas: berinvestasi. Meskipun keuangan saya masih terseok-seok dan masih amat jauh dari bisa dikatakan mapan, saya sejak dulu menyukai berinvestasi.
Berinvestasi secara sederhana adalah kegiatan menempatkan modal baik berupa uang atau barang, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Baca juga:
- Pengalaman memulai investasi saham pertama kali
- Value investing, strategi investasi saham paling santai
Sekarang ini banyak sekali sarana investasi yang tersedia, seiring dengan kemajuan teknologi. Properti, deposito, reksadana, pasar saham, peer to peer lending, dan macam-macam jenis investasi lain. Anda hanya perlu memilah saja sesuai selera.
Salah satu platform investasi yang saya coba di awal tahun ini adalah Santara. Santara adalah platform urun dana yang menghimpun dana dari publik dan disalurkan kepada UMKM yang memiliki prospek usaha yang bagus. Ceritanya kita patungan untuk membiayai UMKM yang sudah siap berkembang tapi kekurangan dana.
Anda bisa membaca membaca ulasan tentang Santara dan cara berinvestasi di Santara yang saya tulis pada halaman lain blog ini.
Kali ini saya ingin membagikan kabar bahagia, pengalaman saya menerima dividen hasil berinvestasi di santara.
Pada 30 Agustus 2021 beberapa hari lalu, saya menerima email yang isinya tampak sebagai berikut.
Email ini membuat saya senang sebab ini adalah dividen pertama yang saya dapatkan sejak berinvestasi di Santara awal tahun 2021.
Lalu berapa besar dividen yang saya dapatkan? Mari kita flasback dulu ke belakang.
Pada April 2021 silam, saya membeli saham Marlin Brothers, salah satu perusahaan yang sedang listing di Santara saat itu. Marlin Brothers melepas 2.800.000 lembar saham ke investor Santara dengan harga Rp.1000 perlembar saham.
Setelah membaca dan memahami prospektus usahanya, saya memutuskan untuk memiliki saham UMKM ini. Sebenarnya saya ingin membeli sebanyak 1 juta lembar saham ini, namun karena batasan limit transaksi, saya hanya bisa membeli sebanyak 550 lembar.
Investasi di Santara membatasi maksimum limit investasi adalah 5% dari pendapatan pertahun. Nah, karena kesalahan saya dalam menginput nilai pendapatan pertahun saya, akhirnya limit transaksi saya menjadi amat kecil.
Jadi bagi Anda yang baru mau daftar di Santara, sebaiknya lebih teliti saat mengisi data penghasilan pertahun. Agar tidak terjadi kesalahan seperti saya.
Baca juga:
Singkat cerita, 550 lembar saham Marlin Brothers saya koleksi sejak April 2021. Saya sebenarnya tidak berharap mendapat banyak keuntungan di Santara. Toh tujuan awal saya hanya ingin mengenali cara kerja Santara yang konon adalah aplikasi urun dana pertama di Indonesia yang disetuji OJK.
Setelah menerima email tentang pembagian dividen diatas, saya membuka aplikasi Santara melalui laptop dan ternyata memang benar, Marlin Brothers sedang melakukan pembagian dividen tahap satu sebesar 56 juta.
Nah, berapa total dividen yang saya dapatkan dengan 550 lembar saham yang saya miliki? Jumlahnya adalah Rp.11.079,-
Setelah menerima dividen, hasil dividen yang saya dapatkan selanjutnya tersimpan di Santara. Untuk bisa dicairkan ke rekening pribadi, saldonya harus memenuhi minimum pencairan yaitu Rp. 16.500. Jadi dividen saya dari Marlin Brothers saat ini belum bisa saya cairkan. Mesti menunggu dividen dari saham-saham UMKM lain yang saya miliki.
Apakah investasi saya di Santara menguntungkan? Mari kita hitung.
Dari investasi 550 lembar saham Marlin Brothers dengan total investasi Rp.550.000, saya memperoleh dividen tahap 1 sebesar Rp.11.079. Artinya, perlembar saham saya mendapat Rp.20,14. Jika dividen tahap 2 dibagikan 6 bulan kedepan, artinya dalam setahun saya mendapatkan dividen Rp.40,29 perlembar saham.
Jadi, dalam setahun keuntungan investasi saya di Marlin Brothers adalah sekitar 4% dari nilai investasi saya.
Untuk menilai apakah suatu investasi menguntungkan, bagi saya yang paling mudah adalah melihat inflasi mata uang. Keuntungan investasi setidaknya lebih besar dari kenaikan inflasi.
Saya melihat data inflasi rata-rata tahunan di website Bank Indonesia sekitar 3-4% pertahun. Dua tahun terakhir mengalami penurunan yaitu 2,72% di 2019 dan 1,68% di 2020.
Baca juga:
Dengan data diatas, saya menganggap berinvestasi di Santara menguntungkan, tapi sangat tipis. Apalagi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti pasar saham atau cryptocurrency yang bisa untung puluhan sampai ratusan persen pertahun.
Namun di Santara kita sebagai investor sangat dimudahkan. Anda hanya perlu membeli saham usaha yang Anda suka, lalu duduk diam menunggu pembagian dividen. Semudah itu.
Saya merekomendasikan Santara sebagai salah satu instrumen investasi yang perlu Anda coba. Tempatkan modal Anda pada usaha-usaha di Santara yang menurut Anda memiliki prospek bagus.
Selain melindungi uang Anda dari ancaman tergerus inflasi, dengan berinvestasi di Santara Anda juga akan membantu banyak UMKM untuk berkembang. Selamat berinvestasi !
Saturday, 1 August 2020
Memahami Idealisme dari Kisah Edward Snowden
Wednesday, 29 July 2020
Teknik Berburu Babi Hutan
Teknik Berburu Babi Hutan
1. Mengumpulkan informasi di sekitar area perburuan
2. Menentukan posisi menembak
3. Mempersiapkan umpan
4. Bidik bagian tubuh vital
5. Lepaskan tembakan terbaik
6. Gunakan peredam
Senapan Terbaik Untuk Berburu Babi Hutan
Tuesday, 21 July 2020
Mengapa Saya Menulis Blog?
Sunday, 19 July 2020
4 Alasan Kuat Mengapa Anda Harus Mulai Menulis di Blog
Membantu Orang Lain
Mengembangkan Wawasan
Melatih Kemampuan Menulis
Menghasilkan Uang
Friday, 27 March 2020
Infeksi Virus Corona Bukanlah Aib !
Coronavirus Disease atau umum disebut Covid-19 masih menjadi pandemik yang mengguncang dunia kesehatan global sampai hari ini. Sejak diumumkan sebagai kasus pertama Desember 2019 lalu di Wuhan, China, virus ini telah menjangkiti 199 negara. Update website Worldometers mencatat, per hari ini kasus Covid-19 di seluruh dunia telah menyentuh angka 596.731jiwa, dengan total kematian 27.352 jiwa.
Baca: Global Coronavirus Cases
Indonesia sendiri menjadi negara yang sebulan terakhir berjibaku menanggung keganasan Covid-19. Hari ini, 26 hari sejak Presiden Jokowi mengumumkan kasus positif Covid-19 pertama di Indonesia, jumlah kasus telah sampai di angka 1046 jiwa dengan total kematian 87 jiwa.
Musibah ini benar-benar menjadi prahara yang mengganggu kestabilan dunia.
Sayangnya, ditengah penanggulangan penyakit yang lebih terkenal dengan sebutan virus corona ini, muncul beberapa stigma di masyarakat yang justru amat menyedihkan. Kebanyakan orang menganggap bahwa terinfeksi virus corona adalah aib yang memalukan.
Entah barangkali akibat pemberitaan yang berlebihan atau memang sedemikian menakutkannya penyakit ini sehingga menimbulkan ketakutan berlebihan. Penularan virus yang sangat cepat dan penambahan kasus infeksi baru setiap hari, belakangan menjadi santapan berita sehari-hari masyarakat. Orang akhirnya menganggap bahwa infeksi virus corona ini menjatuhkan harga diri, sebab akan dijauhi teman-teman dan dikucilkan dari pergaulan.
Saya ingin menyampaikan bahwa virus corona bukanlah aib. Ia tak ubahnya seperti penyakit menular lain. Kurang lebih seperti penyakit flu, tuberkulosis, penyakit kulit, dan penyakit lain yang bisa berpindah ke orang lain. Dan penderita yang positif terjangkit virus corona memiliki peluang untuk sembuh, seperti halnya juga penyakit lain.
Baca: Persentase Kesembuhan Virus Corona
Menganggap virus corona sebagai aib adalah sangat berbahaya. Akhirnya akan ada banyak orang yang sebenarnya berpotensi terinfeksi virus corona tapi berusaha menutupi diri agar tidak mendapat pandangan buruk dari lingkungan. Akan ada orang yang mungkin saja tidak terinfeksi, hanya mengalami gejala yang mirip dengan gejala virus corona, seperti batuk dan bersin, namun tidak berani memeriksakan diri. Bahkan ada yang tidak mau terlihat sakit dihadapan orang lain, sampai menahan-nahan batuk dan bersin.
Beberapa hari lalu saya membaca berita tentang dr. Bambang Sutrisna, seorang dokter yang meninggal karena terpapar virus corona. Sebelumnya dokter ini memeriksa pasien yang ternyata telah lebih dahulu terjangkit virus corona, namun pasien ini tidak jujur bahwa ia telah positif corona. Ketidakjujuran pasien ini akhirnya membawa petaka bagi sang dokter.
Baca: Curhatan Anak Dokter yang Meninggal Terpapar Corona
Kemarin di Tarakan, Kalimantan Utara, seorang pasien dirawat di rumah sakit. Pasien ini tidak jujur tentang riwayat perjalanannya sebelumnya. Setelah sakitnya makin parah, baru ketahuan bahwa ia baru pulang dari bepergian ke Jakarta. Kita tahu Jakarta menjadi daerah dengan menyebaran virus corona terbanyak. Akhirnya semua dokter dan perawat yang berkontak dengan pasien ini berada dalam bahaya terjangkit virus corona.
Jika kita sering mendengar kisah pengkhianat dalam cerita peperangan, maka orang-orang seperti inilah pengkhianat dalam perang bangsa kita melawan virus corona. Mereka tidak punya hati nurani sedikitpun.
Tenaga kesehatan, dokter dan perawat adalah ujung tombak dalam penanggulangan virus corona. Mereka berdiri di baris terdepan, menghadapi maut demi menyelamatkan nyawa pasien. Mereka juga memiliki keluarga yang menunggu dirumah. Apa jadinya jika para dokter dan perawat ini tumbang hanya gara-gara kebodohan pasien-pasien yang tidak jujur mengakui sakitnya?
Menyembunyikan gejala virus corona menjadikan seseorang berperan menyebar virus ini kepada orang disekitar. Mungkin saja keluarga, atau teman sehari-hari. Apa hebatnya tampak sehat bugar didepan orang lain jika belakangan menjadi musibah?
Stigma bahwa virus corona adalah aib muncul dari buah pikiran yang tidak sehat akibat ketakutan berlebihan. Maka janganlah menjadi bagian dari itu.
Jika mengalami gejala terinfeksi virus corona, tidak perlu malu. Berbesar hatilah mengakui. Sampaikan kepada orang-orang disekitar, lalu terapkan langkah penanganan yang telah disampaikan oleh tim kesehatan kita. Itu akan jauh lebih bijaksana dibandingkan menutup-nutupi diri yang belakangan malah merugikan diri sendiri, keluarga, dan orang lain. Toh sekali lagi, penyakit ini juga memiliki peluang yang tinggi untuk sehat kembali.
Tuesday, 8 October 2019
Jusuf Kalla Menggertak China
Jusuf Kalla Via timur-angin.com |
Presiden Taiwan kemudian memilih mendarat di Batam. Namun presiden Taiwan ini agak nakal juga. Diberi izin mampir selama 4 jam, rombongan mereka malah menginap semalam di Batam.
Sial bagi China berhadapan dengan Jusuf Kalla yang adalah seorang dengan nyali pemberani. Jusuf Kalla malah marah balik. Beliau lalu menelepon presiden Taiwan.
Beberapa hari kemudian kabar bahwa Taiwan membantu Indonesia sebesar USD 5 miliar tersebar dan membuat China kebakaran jenggot. Jusuf Kalla memang sengaja membuat China panik. Beliau ingin menggertak China.
Tak lama setelah kabar bantuan Taiwan tersebar, perwakilan dari China datang ke Indonesia untuk menemui Jusuf Kalla dengan membawa pesan bahwa China akan menyetujui pinjaman USD 10 miliar dan meminta Jusuf Kalla segera datang ke Beijing. Namun kemarahan Jusuf Kalla belum reda. Beliau saat itu bilang begini, "Saya tidak mau. Dulu saya mau datang, kamu tolak. Sekarang saya tidak ada waktu."