Fachrul Hidayat: Journey
News Update
Loading...
Showing posts with label Journey. Show all posts
Showing posts with label Journey. Show all posts

Thursday, 5 May 2022

Liburan 2 Jam Di Menralo Beach & Resort Pinrang

Pada liburan lebaran 2022 kemarin, saya dan keluarga seperti biasa merayakan hari raya di kampung halaman kami di Kecamatan Aralle, kawasan pegunungan Sulawesi Barat. Beberapa hari sebelum hari raya kami sudah tiba di kampung setelah menempuh perjalanan darat dari Kota Makassar.

Tiga hari sehabis lebaran, kami bertolak dari kampung untuk kembali ke Makassar. Namun rencananya, kami akan mampir dulu di Kota Pinrang untuk mengunjungi mertua saya disana. Rencananya, kami akan menginap 2 malam di Pinrang.

Tadi malam kami tiba di Pinrang. Suasana lebaran masih terasa di kediaman orang tua istri saya. Kue-kue masih tersisa di meja-meja dan siap untuk dihabiskan.

menralo beach pinrang

Pagi ini, mertua saya ingin mengajak kami main ke Pantai Menralo, tempat wisata air yang sedang hits di Pinrang. Kami sangat bersemangat. Apalagi anak pertama saya yang sangat suka main air.

Kami segera bersiap-siap. Pukul 10.00 kami bertolak menuju Pantai Menralo yang terletak di daerah tanjung di Suppa, Pinrang.

Akses ke Menralo Beach


Kecamatan Suppa di Pinrang adalah primadona wisata pantai. Mengapa? Karena wilayahnya berbentuk tanjung yang membentang di depan Kota Pinrang dan Kota Parepare. Tanjung ini dihiasi oleh panorama pantai berpasir putih yang indah di kedua sisinya.

menralo beach pinrang

Selain Pantai Menralo, di Kecamatan Suppa juga terdapat wisata pantai yang sudah lebih dahulu hits, diantaranya Pantai Lowita, Pantai Ujung Lero, dll.

Sekitar setengah jam perjalanan, kami tiba di gerbang Pantai Menralo. Nama aslinya adalah Menralo Beach And Resort. Lokasi tepatnya berada di Dusun Menralo, Desa Wiringtasi, Kecamatan Suppa. 

Menralo Beach berada di sisi dalam dari daratan tanjung di Suppa, berhadapan dengan Kota Parepare. Teluk di sisi dalam tanjung menampakkan perairan yang tenang dan teduh.

Biaya Tiket Masuk ke Menralo Beach


Di gerbang, para pengunjung harus membayar tiket dan parkir untuk bisa masuk ke kawasan Menralo Beach. Harga tiket adalah Rp.20.000 per orang dan biaya parkir mobil adalah Rp.5.000. Ohiya, anak dibawah umur 2 tahun belum dihitung ya. Jadi kedua anak kami yang masih unyu bisa masuk dengan gratis.

menralo beach pinrang

Kami yang dewasa ada 5 orang, jadi totalnya kami bayar Rp.105.000 dengan biaya parkir mobil. Untuk parkir motor saya lupa lihat ya, apakah tetap 5 ribu juga atau lebih murah.

Setelah parkir mobil, kami lalu menuju ke pinggir pantai untuk mencari saung atau gazebo yang kosong untuk tempat kami istirahat.

Di Menralo Beach terdapat 10 buah saung yang besar. 10 saung ini konon melambangkan Kecamatan Suppa yang terdiri dari 10 desa dan kelurahan. Saung ini bisa diisi kira-kira 10-15 orang.

menralo beach pinrang

Selain saung besar, terdapat juga belasan gazebo kecil yang mengelilingi kolam renang. Gazebo ini bisa diisi sekitar 5-8 orang.


Nah, sodara-sodara. Saung dan gazebo di Menralo Beach ini tidak gratis, melainkan harus di sewa tersendiri. Sewanya bukan per hari melainkan per jam. Untuk saung yang besar sewanya Rp.70.000 per jam sedangkan gazebo yang kecil Rp.60.000 per jam. 

Meski rombongan kami hanya 5 orang dan dua anak kecil, namun kami menyewa saung yang besar. Tujuannya agar bisa tidur-tiduran. Apalagi posisi 10 saung di Menralo Beach ini berada tepat di pinggir pantai, jadi view nya sangat bagus dan sejuk.

Selain saung dan gazebo, Menralo Beach juga menyediakan meja berpayung yang cocok untuk 1-4 orang bagi Anda yang hanya ingin duduk menikmati makanan dari Café Menralo Beach.


Hanya itu saja biaya untuk masuk dan bersatai di kawasan Menralo Beach. Selebihnya tergantung selera Anda saja. Jika ingin makan atau menikmati aneka minuman yang disediakan di café, maka biayanya tergantung pilihan Anda masing-masing.

Fasilitas di Menralo Beach


Setelah masuk di kawasan Menralo Beach dan mengamankan satu tempat di saung atau gazebo, selanjutnya pengunjung bisa menikmati beragam fasilitas yang tersedia disana.

menralo beach pinrang

Fyi, Menralo Beach baru diresmikan pada bulan April 2022. Artinya baru peroperasi sekitar 2 bulan saat kami datang. Kawasan Menralo Beach seluas 5 hektar. Sebagian sudah difungsikan dengan beragam fasilitas dan nampaknya sebagian besar masih dalam tahap pembangunan fasilitas tambahan.

Fasilitas utama tentunya pinggiran pantai yang bersih dengan air yang tenang, lengkap dengan dermaga yang cantik dan pas untuk berfoto-foto ria. Istilah jaman now nya, instagramable banget. Anda yang selebgram bisa berfoto sepuasnya di dermaga ini.

Saya bayangkan view dermaga di Menralo Beach ini akan sangat bagus di malam hari sebab berlatar lampu kelap-kelip di Kota Parepare diseberangnya.

Fasilitas berikutnya yang tersedia di Menralo Beach adalah sebuah kolam renang air tawar berukuran besar yang cocok untuk anak-anak dan dewasa. Nampak disebelah kolam ini akan dibangun kolam renang tambahan yang baru.

menralo beach pinrang

Salah satu hal yang unik di Menralo Beach adalah adanya hutan bambu yang rimbun. Hutan bambu ini mengingatkan saya pada Sagano Bamboo Forest di Arashiyama, Kyoto, Jepang yang saya kunjungi beberapa tahun silam. Rimbunnya sangat mirip. Namun yang di Jepang masih jauh lebih rapih.

menralo beach pinrang

Nah, hutan bambu di Menralo Beach ini difungsikan sebagai jogging track dan arena motor ATV. Anda bisa menyewa motor ATV yang disediakan disana, lalu berkeliling hutan bambu sembari berswafoto. Tentu sangat seru.

Menurut beberapa sumber, pembangunan Menralo Beach ini baru 30%, masih jauh dari kata rampung. Pengelola masih akan terus membangun fasilitas tambahan untuk memanjakan pengunjung. Diantaranya akan dibangun villa, floating resto, dan sebuah kapal tua yang akan disulap menjadi café yang eksotik.

Berhubung hari ini sangat panas, maka kami memutuskan tidak mandi-mandi. Rombongan kami hanya berfoto-foto saja, memesan makanan dan minuman, sembari bersantai di saung kami yang teduh. Tapi anak saya yang pertama tetap mandi sebab dia tidak tahan melihat pantai yang bersih. Dia main pasir di depan saung kami ditemani oleh neneknya.

Penutup


Selepas dzuhur, rombongan kami memutuskan untuk pulang. Saung yang kami sewa sudah habis masa berlakunya yaitu selama dua jam. Anak saya juga kedinginan mandi air laut. Dia tadi bersih-bersih dengan air tawar di salah satu kamar mandi di Menralo Beach.

Secara pribadi saya tersanjung dengan konsep wisata yang dihadirkan pengelola Menralo Beach di Pinrang ini. Bangunan-bangunannya eksotik dan kelihatan kokoh, rencana pengembangan fasilitasnya yang cukup lengkap, dan pengelolanya yang nampak profesional.

Hal-hal diatas mudah saja ditemukan di kawasan wisata di Jawa dan Bali. Namun di Sulawesi, konsep dan kualitas seperti ini masih sangat langka.

Perlu kolaborasi yang kuat dengan pemerintah setempat agar wisata seperti ini tidak mangkrak ditengah jalan. Misalnya dalam hal promosi, perbaikan fasilitas jalan, dan lain-lain.

Dalam 1-2 tahun lagi, fasilitas di Menralo Beach harusnya akan semakin lengkap. Saya berharap Menralo Beach bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Pinrang di masa depan. 

Tuesday, 18 January 2022

Cerita Kota Tentena, Tempat Wisata Hits dan Kuliner Favorit

wisata di tentena

Saya sudah hampir 7 tahun tinggal di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, tepatnya di Desa Sulewana. Kota terdekat dari Desa Sulewana adalah Tentena. Kota Tentena ini adalah kawasan wisata kebanggaan Kabupaten Poso. 

Danau Poso yang teduh adalah spot terfavorit di Tentena. Danau terbesar ketiga di Indonesia ini adalah destinasi utama wisatawan yang datang ke Poso. 

Hampir setiap hari saya ke Tentena. Untuk berbelanja keperluan sehari-hari, makan, ataupun sekedar nongkrong. Wisata di sekitar Tentena pun sudah saya kunjungi berkali-kali. Apalagi tempat makannya. Namun sayangnya, tulisan saya tentang Tentena di blog ini masih minim seminim gaji bulanan saya. Wkwk 
 
Well, kali ini saya ingin menceritakan Kota Tentena dari sudut pandang saya sebagai orang yang telah lama tinggal disini.
 
 

Akses dan Transportasi ke Tentena 

 
Akses ke Kota Tentena bisa ditempuh dengan banyak rute, baik rute darat, udara, maupun laut. Tinggal pilih saja Anda hendak datang dari arah mana.
 

1. Rute Darat dari Kota Palu 

 
Rute yang paling umum menuju Tentena adalah jalur darat dari Palu. Palu adalah ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian besar wisatawan dari luar pulau yang datang ke Tentena mengambil rute ini. Mereka naik pesawat menuju Palu, lalu menempuh perjalanan darat menuju Tentena. 
 
Dari Palu menuju Kota Poso ditempuh dengan perjalanan 5-6 jam. Lalu dari Kota Poso melanjutkan perjalanan 1 jam lagi untuk sampai ke Tentena. 
 
Angkutan umum yang tersedia dari Palu ke Tentena adalah minibus dan mobil suv yang dijalankan oleh beberapa travel agen. Travel agen yang terkenal dan legend adalah Pamona Raya. Anda bisa meminta nomor telepon agen Pamona Raya jika butuh. Saya punya. Hehe 
 

2. Rute Darat dari Kota Makassar 

 
Rute berikutnya menuju Tentena adalah jalur darat dari Kota Makassar. As you all know, Makassar adalah kota terbesar di pulau sulawesi. Hampir semua rute perjalanan di pulau ini bisa dimulai dari Makassar. 
 
Makassar ke Tentena ditempuh dalam 16-20 jam, tergantung kecepatan kendaraan. Angkutan umum yang tersedia untuk rute ini adalah bus. Setahu saya hanya ada dua bus yang langsung dari Makassar ke Tentena yaitu bus Litha dan MSL. 
 
Namun saya biasanya menggunakan bus lain yang lebih nyaman. Caranya begini. Dari Makassar saya menggunakan bus tujuan Morowali. Nah bus tujuan Morowali ini biasanya lebih besar dan nyaman. Tapi saya tidak ikut sampai di Morowali, melainkan turun di daerah Taripa.
 
wisata di tentena
 
Nah setelah turun di Taripa ini jaraknya masih sekitar 1 jam perjalanan ke Tentena. Saya biasanya meminta jemputan dari kantor di Taripa, karena tidak tersedia angkutan umum. 
 

3. Rute Udara dan Laut Melalui Kota Poso

 
Rute lain yang tersedia menuju Tentena adalah jalur udara via pesawat terbang dari Makassar menuju Poso. Dari Poso baru melanjutkan perjalanan darat ke Tentena. 
 
Di Poso juga ada pelabuhan, namun saya kurang tahu apakah ada kapal penumpang atau hanya untuk angkutan barang. 
 
Sayangnya, dari Poso ke Tentena belum tersedia angkutan umum. Jadi jika tak punya kendaraan sendiri akan repot.
 
 

Tempat Wisata Paling Hits di Tentena 

 
Keindahan Kota Tentena adalah karena adanya danau Poso. Danau yang membentang seluas 512 kilometer persegi ini dikelilingi beberapa desa dan muara danau yang mengalir ke sungai Poso berada di Tentena. 
 
Berikut ini adalah beberapa tempat wisata tidak jauh dari Tentena yang saat ini sedang hits dan ramai dikunjungi wisatawan. 
 

1. Air Terjun Saluopa 

 
Air terjun Saluopa adalah satu dari 10 air terjun paling Indah di Indonesia versi banyak sumber. Anda bisa telusuri sendiri kebenarannya. 
 
Air terjun ini berjarak sekitar 14 kilometer dari Tentena, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Di akhir pekan, kawasan air terjun Saluopa selalu ramai dipadati pengunjung. Pada beberapa kesempatan, saya pernah menjumpai turis mancanegara saat berkunjung ke Saluopa. 
 
Anda boleh membaca cerita tentang Saluopa secara lengkap disini.
 

2. Torau Resort 

 
Torau resort adalah sebuah resort yang berlokasi di Siuri, pinggiran danau Poso. Sejak berdiri tiga tahun lalu, resort ini sukses memikat pengunjung dengan fasilitas resort yang dipadukan dengan keindahan danau Poso. 
 
Di Torau Resort, terdapat cafe yang ciamik, kolam renang untuk berbagai tingkatan umur, dan juga penginapan. Kesemua fasilitas ini memiliki view langsung ke dana Poso. Jadi sangat indah dan instagramable kata anak-anak jaman now. 
 
wisata di tentena

Di akhir pekan, Anda akan kesulitan mendapat slot tempat duduk di cafe Torau Resort sebab hampir selalu penuh dengan pengunjung. Lokasi torau resort berjarak sekitar 16 kilometer dari Tentena, sekitar 20 menit dari air terjun Saluopa. 
 
Jadi, untuk menghemat waktu, Anda bisa mengunjungi air terjun Saluopa dan Torau Resort sekali jalan. Pagi beli pisang goreng dan berendam di air terjun Saluopa. Lalu jika sudah lapar, Anda bisa bertolak menuju Torau Resort, memesan makan siang, lalu berenang lagi di kolam renangnya. Selanjutnya Anda bisa nongkrong di café Torau Resort hingga sore. 
 

3. Siuri Cottages 

 
Tak jauh dari Torau Resort, ada tempat satu lagi bernama Siuri Cottages. Kedua tempat ini menawarkan fasilitas café, penginapan, dan tempat berenang di pinggir danau Poso. 
 
Bedanya, jika untuk tempat berenang Torau Resort menyiapkan kolam renang, di Siuri Cottages tidak ada kolam renang. Pengunjung yang ingin berenang bisa berenang langsung di danau Poso sambil bermain pasir. 
 
Dalam hal berenang, saya sendiri lebih menyukai berenang di Siuri Cottages dibandingkan dengan Torau Resort. Mengapa? Sebab saya memang tidak suka berenang di kolam. Lebih nikmat rasanya berenang di danau yang luas sambil menyapa ikan-ikan kecil penghuni danau Poso. 
 

4. Dodoha Mosintuwu 

 
Satu lagi tempat nongkrong favorit saya di Tentena adalah Dodoha Mosintuwu. Dodoha adalah sebuah rumah bambu yang unik di Tentena. Selain menjadi rumah komunitas, rumah bambu ini difungsikan juga sebagai café. 
 
Tak seperti tempat nongkrong lain yang selalu ramai, Dodoha ini lebih private dan sunyi. Pengunjungnya hanya beberapa orang saja yang memang menyukai keunikan rumah bambu. 
 
Dulu saya sering menikmati teh gratis di café Dodoha Mosintuwu, lalu memesan nasi goreng ikan roa, bermain gitar, sembari berleha-leha menghabiskan sore di kursi bambunya. Bagi saya itu sangat priceless. 
 

Tempat Makan dan Kuliner di Tentena 

 
Ada banyak tempat untuk makan dan kulineran di Tentena. Berikut ini adalah beberapa yang sering saya kunjungi. 
 

1. RM Onggabale 

 
Tempat makan favorit saya di Tentena adalah rumah makan Onggabale. Barangsiapa datang ke Tentena dan tidak makan di Onggabale, maka dialah serugi-ruginya pelancong. Hehe 
 
Menu makan di Onggabale adalah ikan mujair dengan pilihan cara masak yang berbeda-beda. Bisa di bakar, di goreng, atau dibuat ikan kuah. Ikan kuah ini orang Poso menyebutnya masak woku. Ikan ini disajikan dengan cah kangkung yang nikmat, sambal nanas dan sambel bawang yang aduhai. 
 
Menu kesukaan saya adalah ikan mujair bakar dan ikan mujair woku. Setiap ke Onggabale saya pasti memesan dua menu ini. 
 

2. Coto Makassar 


Di Tentena ada warung Coto Makassar yang nikmat. Letaknya di pertokoan sekitar Danau Poso. Warung ini hanya satu-satunya kuliner coto di Tentena. 
 
Warung Coto Makassar ini bukanya kalau tidak salah di malam hari saja. Saya bisa makan disana saat malam minggu. 
 

3. Mie Ayam 


Makanan andalan saya yang lain di Tentena adalah Mie Ayam. Ini favorit saya juga. Letaknya tidak jauh dari Onggabale. 
 
Menu kesukaan saya adalah Mie Ayam campur bakso. Jika disantap sore-sore saat cuaca sedang dingin, Mie Ayam ini amat sangat nikmat. Saya biasa pesan dua mangkok kalau lagi lapar-laparnya. Hehe 

4. Restoren Hotel Danau Poso 


Hotel paling mewah di Tentena adalah Hotel Danau Poso atau Danau Poso Resort. Oleh orang tentena biasa disingkat HDP saja. 
 
Di hotel ini juga terdapat restoran dan kolam renang. Saya sering makan dan berenang disana bersama teman-teman. 
 
Menu makan di restoran HDP beragam juga. Ada nasi goreng berbagai variasi, mie kuah, mie goreng, dan berbagai jenis minuman. Menu kesukaan saya adalah nasi goreng seafood dan sarabba panas. 
 

Penutup


Berkisah tentang Kota Tentena melalui tulisan ini tak terasa sudah lebih 1200 kata. Hehe. Rasanya seperti bernostalgia. Bagaimana tidak, sudah hampir 7 tahun saya tinggal dan merasakan keramahan kota ini. Saya punya banyak teman disini. 
 
Jika suatu waktu saya berpindah ke kota lain, maka Tentena akan jadi tempat yang selalu saya rindukan. Saya berdoa semoga kota ini semakin maju, makmur warganya, dan bisa menjadi kota wisata yang paling indah di Indonesia.

Saturday, 1 August 2020

Mengenang Romantisme Mendaki Gunung

foto mendaki gunung

Apakah Anda pernah mendaki gunung? Kenikmatan mendaki gunung adalah sesuatu yang hanya bisa di alami setelah kita pulang dari mendaki gunung. Maka bila Anda belum sekalipun mendaki gunung, persepsi kita tentang hal ini akan sulit bertemu.

Saya menempatkan kegiatan mendaki gunung sebagai salah satu sensasi paling menyenangkan yang pernah saya lalui dalam hidup.

Sayangnya beberapa tahun terakhir saya tak pernah lagi mendaki gunung. Kesibukan pekerjaan membuat saya telah kehilangan salah satu nikmat dalam hidup saya tersebut. Susah sekali mendapatkan waktu untuk mendaki gunung. Mungkin kalaupun ada waktu, fisik juga sudah tidak sekuat dulu waktu masih kuliah. Sementara kita tahu bahwa mendaki gunung tanpa fisik yang prima sama saja bunuh diri.

gunung bawakaraeng

Meski sekarang sudah tidak pernah angkat kerer, saya masih merindukan pendakian gunung. Saya selalu berangan-angan suatu saat bisa berangkat, mengajak anak dan istri mendaki gunung. Saya ingin anak saya juga mencintai kegiatan pendakian gunung seperti halnya saya.

Saya merindukan naik gunung beriringan dengan kerinduan saya yang tak kalah mendalam pada teman-teman pendakian saya dahulu. Semua teman mendaki gunung saya adalah yang terbaik. Tangguh, setia kawan, dan sederhana. Mereka tersebar entah dimana kini. Sudah jarang sekali berjumpa akibat kesibukan mencari nafkah.

Untuk sekedar mengurangi rindu, saya ingin mengingat kembali beberapa kenangan mendaki gunung dahulu.


Dimana saya pertama kali mendaki gunung?


Saya sebenarnya telah mendaki gunung sejak kecil. Bagaimana tidak, kampung saya di Sulawesi Barat (Sulbar) adalah kawasan pegunungan. Berangkat bertani ke kebun saya mendaki gunung. Pulang sekolah dan kembali ke rumah saya juga mendaki gunung. Hehe

Sedangkan untuk mendaki gunung versi keren, yang bawa tenda dan peralatan camping, pertama kali saya lakukan di Gunung Bawakaraeng, bersama pasukan SAR Unhas. Kalau tidak salah tahun 2009, tahun kedua saya kuliah. Bersama SAR Unhas waktu itu kami melakukan pendakian dalam rangka memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus.

gunung bulubaria

Saya banyak mendaki gunung bersama SAR Unhas, sebab di lembaga ini saya bergabung saat masih jaman kuliah. SAR Unhas adalah organisasi mahasiswa yang konsen ke operasi pencarian dan penanganan musibah, termasuk yang terjadi di gunung.


Sudah berapa kali saya mendaki gunung?


Kalau ini sudah lupa-lupa juga, tapi saya akan coba mengingat-ingat. Saya banyak mendaki gunung saat kuliah. Makanya kebanyakan gunung yang saya kunjungi berada di Sulawesi, sebab dulu saya kuliah di Makassar.

Saya mendaki Gunung Bulusaraung sebanyak 5 kali. 3 kali bersama rekan-rekan SAR Unhas, satu kali bersama teman-teman kontrakan, dan satu kali bersama teman-teman dari Sulbar.

Bawakaraeng, gunung yang paling hits di Sulawesi Selatan, saya mengunjunginya sebanyak 9 kali. 4 kali bersama SAR Unhas, 2 kali bersama teman-teman di kampus, 1 kali bersama beberapa kenalan pendaki dari Jawa, 1 kali bersama teman-teman dari Sulbar, dan 1 kali solo alias mendaki sendirian.

gunung jalur lompobattang

Ramma, lembah cantik di kawasan pegunungan Bawakaraeng, saya hanya kesana sebanyak 3 kali. Ketiga-tiganya untuk refreshing saja, bersama teman-teman campuran. Menurut saya Ramma adalah tempat yang pas bagi yang ingin camping-camping bahagia tapi tidak mau terlalu capek mendaki. Di dekat Ramma, ada juga Danau Tanralili yang tak kalah hits. Saya ke Tanralili 2 kali saja.

Di seberang Bawakaraeng, ada Gunung Lompobattang. Saya mengunjungi gunung ini sebanyak 2 kali. Satu kali bersama SAR Unhas, dan satu kali lagi-lagi bersama teman campur-campur dari kampus. Pernah juga sekali kami naik Lompobattang dari Malakaji lalu melintas ke Gunung Bulubaria dan turun di Desa Majannang, Kab. Gowa.

Berikutnya ada dua gunung dengan jalur extrim di Sulawesi. Pertama, Gunung Kambuno di Luwu Utara. Saya mendaki gunung ini sekali bersama pasukan SAR Unhas. Mendaki gunung ini menghabiskan waktu 8 hari. Kedua adalah gunung tertinggi di Sulbar, Gunung Gandang Dewata. Saya juga mendaki gunung ini sekali dan lagi-lagi bersama SAR Unhas. Jalurnya amat panjang dan melelahkan.

pendakian gandang dewata

pendakian gandang dewata

Yang terakhir saya mendaki puncak tertinggi tanah Jawa, Gunung Semeru. Pendakian ini saya lalui berdua saja dengan adik kandung. Kisahnya juga sudah saya ceritakan di Blog ini.

Hanya itu saja gunung-gunung yang sudah saya kunjungi. Tidak banyak, tapi lebih dari cukup untuk memberi kenangan yang mendalam dalam hidup saya.


Pendakian mana yang paling menyenangkan?


Semuanya tentu menyenangkan ya. Setiap pendakian gunung membawa kenangannya masing-masing. Pendakian yang paling saya nikmati adalah saat ke Mahameru. Entah, rasanya lebih bebas saja. Pada saat itu kebanyakan pendaki mengambil waktu hanya 3-4 hari saja untuk naik dan turun. Namun saya mempersiapkan bekal dan perlengkapan untuk 6 hari. Saya memang ingin santai dan tidak mau terburu-buru. Bayangkan, di Kalimati saja, kami sampai menginap dua malam. Hehe

pendakian bawakaraeng

Saat mendaki Mahameru saya berdua saja dengan adik. Di pendakian itu saya benar-benar menikmati kebersamaan dengan adik saya. Kami menggembel disepanjang jalur Mahameru via Ranupani.

Pendakian yang memberi saya paling banyak pelajaran yaitu saat mendaki Gunung Kambuno. Selain medannya yang panjang, sekitar 50 km, sepanjang pendakian juga kami diguyur hujan terus menerus. Hujan seperti tidak mau habis. Kami memasang dan membongkar tenda setiap hari dalam keadaan hujan. Berjalanpun setiap hari dalam kondisi basah kuyup. Selain itu serangan lintah atau pacet disepanjang jalur amat meresahkan.


Apa impian mendaki gunung saya berikutnya?


Seperti yang saya sampaikan di awal, saat ini saya sulit merencanakan untuk naik gunung lagi. Selain ikatan pekerjaan, fisik juga mungkin sudah tidak sebaik dulu. Namun saya bukan orang tanpa cita-cita dong.

pendakian bawakaraeng

Saya masih memendam harapan untuk bisa mendaki dua gunung lagi. Pertama Gunung Latimojong, gunung tertinggi di daratan Sulawesi. Soalnya agak pincang ini. Saya telah mendaki 4 dari 5 gunung tertinggi di Sulawesi. Tidak akan lengkap jika saya belum ke Latimojong. Kedua, saya ingin mendaki dan melihat kawah Gunung Rinjani yang terkenal keindahannya.

Untuk kedua cita-cita ini saya ingin mengumpulkan teman-teman lama, teman mendaki waktu jaman kuliah yang amat saya rindukan. Saya merasa sekarang ini mendaki tanpa teman lama, kenangannya tidak akan sama.

* * *

Demikianlah sodara-sodara. Sekali Anda mendaki gunung, romantismenya akan melayang-layang dalam kenangan Anda sepanjang umur dengan penyebab yang maya nan sulit di jelaskan. Betul bahwa mendaki gunung itu melelahkan. Tapi suatu saat di masa depan, Anda mungkin akan berbangga menceritakan kisah-kisah pendakian Anda kepada orang lain. Jika beruntung, Anda akan bercerita sambil mengenang teman-teman lama yang sangat Anda rindukan. Itu romantisnya tiada tara.

* * *

Featured

[Featured][recentbylabel2]

Featured

[Featured][recentbylabel2]
Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done