Pada liburan lebaran 2022 kemarin, saya dan keluarga seperti biasa merayakan hari raya di kampung halaman kami di Kecamatan Aralle, kawasan pegunungan Sulawesi Barat. Beberapa hari sebelum hari raya kami sudah tiba di kampung setelah menempuh perjalanan darat dari Kota Makassar.
Tiga hari sehabis lebaran, kami bertolak dari kampung untuk kembali ke Makassar. Namun rencananya, kami akan mampir dulu di Kota Pinrang untuk mengunjungi mertua saya disana. Rencananya, kami akan menginap 2 malam di Pinrang.
Tadi malam kami tiba di Pinrang. Suasana lebaran masih terasa di kediaman orang tua istri saya. Kue-kue masih tersisa di meja-meja dan siap untuk dihabiskan.
Pagi ini, mertua saya ingin mengajak kami main ke Pantai Menralo, tempat wisata air yang sedang hits di Pinrang. Kami sangat bersemangat. Apalagi anak pertama saya yang sangat suka main air.
Kami segera bersiap-siap. Pukul 10.00 kami bertolak menuju Pantai Menralo yang terletak di daerah tanjung di Suppa, Pinrang.
Akses ke Menralo Beach
Kecamatan Suppa di Pinrang adalah primadona wisata pantai. Mengapa? Karena wilayahnya berbentuk tanjung yang membentang di depan Kota Pinrang dan Kota Parepare. Tanjung ini dihiasi oleh panorama pantai berpasir putih yang indah di kedua sisinya.
Selain Pantai Menralo, di Kecamatan Suppa juga terdapat wisata pantai yang sudah lebih dahulu hits, diantaranya Pantai Lowita, Pantai Ujung Lero, dll.
Sekitar setengah jam perjalanan, kami tiba di gerbang Pantai Menralo. Nama aslinya adalah Menralo Beach And Resort. Lokasi tepatnya berada di Dusun Menralo, Desa Wiringtasi, Kecamatan Suppa.
Menralo Beach berada di sisi dalam dari daratan tanjung di Suppa, berhadapan dengan Kota Parepare. Teluk di sisi dalam tanjung menampakkan perairan yang tenang dan teduh.
Biaya Tiket Masuk ke Menralo Beach
Di gerbang, para pengunjung harus membayar tiket dan parkir untuk bisa masuk ke kawasan Menralo Beach. Harga tiket adalah Rp.20.000 per orang dan biaya parkir mobil adalah Rp.5.000. Ohiya, anak dibawah umur 2 tahun belum dihitung ya. Jadi kedua anak kami yang masih unyu bisa masuk dengan gratis.
Kami yang dewasa ada 5 orang, jadi totalnya kami bayar Rp.105.000 dengan biaya parkir mobil. Untuk parkir motor saya lupa lihat ya, apakah tetap 5 ribu juga atau lebih murah.
Setelah parkir mobil, kami lalu menuju ke pinggir pantai untuk mencari saung atau gazebo yang kosong untuk tempat kami istirahat.
Di Menralo Beach terdapat 10 buah saung yang besar. 10 saung ini konon melambangkan Kecamatan Suppa yang terdiri dari 10 desa dan kelurahan. Saung ini bisa diisi kira-kira 10-15 orang.
Selain saung besar, terdapat juga belasan gazebo kecil yang mengelilingi kolam renang. Gazebo ini bisa diisi sekitar 5-8 orang.
Nah, sodara-sodara. Saung dan gazebo di Menralo Beach ini tidak gratis, melainkan harus di sewa tersendiri. Sewanya bukan per hari melainkan per jam. Untuk saung yang besar sewanya Rp.70.000 per jam sedangkan gazebo yang kecil Rp.60.000 per jam.
Meski rombongan kami hanya 5 orang dan dua anak kecil, namun kami menyewa saung yang besar. Tujuannya agar bisa tidur-tiduran. Apalagi posisi 10 saung di Menralo Beach ini berada tepat di pinggir pantai, jadi view nya sangat bagus dan sejuk.
Selain saung dan gazebo, Menralo Beach juga menyediakan meja berpayung yang cocok untuk 1-4 orang bagi Anda yang hanya ingin duduk menikmati makanan dari Café Menralo Beach.
Hanya itu saja biaya untuk masuk dan bersatai di kawasan Menralo Beach. Selebihnya tergantung selera Anda saja. Jika ingin makan atau menikmati aneka minuman yang disediakan di café, maka biayanya tergantung pilihan Anda masing-masing.
Fasilitas di Menralo Beach
Setelah masuk di kawasan Menralo Beach dan mengamankan satu tempat di saung atau gazebo, selanjutnya pengunjung bisa menikmati beragam fasilitas yang tersedia disana.
Fyi, Menralo Beach baru diresmikan pada bulan April 2022. Artinya baru peroperasi sekitar 2 bulan saat kami datang. Kawasan Menralo Beach seluas 5 hektar. Sebagian sudah difungsikan dengan beragam fasilitas dan nampaknya sebagian besar masih dalam tahap pembangunan fasilitas tambahan.
Fasilitas utama tentunya pinggiran pantai yang bersih dengan air yang tenang, lengkap dengan dermaga yang cantik dan pas untuk berfoto-foto ria. Istilah jaman now nya, instagramable banget. Anda yang selebgram bisa berfoto sepuasnya di dermaga ini.
Saya bayangkan view dermaga di Menralo Beach ini akan sangat bagus di malam hari sebab berlatar lampu kelap-kelip di Kota Parepare diseberangnya.
Fasilitas berikutnya yang tersedia di Menralo Beach adalah sebuah kolam renang air tawar berukuran besar yang cocok untuk anak-anak dan dewasa. Nampak disebelah kolam ini akan dibangun kolam renang tambahan yang baru.
Salah satu hal yang unik di Menralo Beach adalah adanya hutan bambu yang rimbun. Hutan bambu ini mengingatkan saya pada Sagano Bamboo Forest di Arashiyama, Kyoto, Jepang yang saya kunjungi beberapa tahun silam. Rimbunnya sangat mirip. Namun yang di Jepang masih jauh lebih rapih.
Nah, hutan bambu di Menralo Beach ini difungsikan sebagai jogging track dan arena motor ATV. Anda bisa menyewa motor ATV yang disediakan disana, lalu berkeliling hutan bambu sembari berswafoto. Tentu sangat seru.
Menurut beberapa sumber, pembangunan Menralo Beach ini baru 30%, masih jauh dari kata rampung. Pengelola masih akan terus membangun fasilitas tambahan untuk memanjakan pengunjung. Diantaranya akan dibangun villa, floating resto, dan sebuah kapal tua yang akan disulap menjadi café yang eksotik.
Berhubung hari ini sangat panas, maka kami memutuskan tidak mandi-mandi. Rombongan kami hanya berfoto-foto saja, memesan makanan dan minuman, sembari bersantai di saung kami yang teduh. Tapi anak saya yang pertama tetap mandi sebab dia tidak tahan melihat pantai yang bersih. Dia main pasir di depan saung kami ditemani oleh neneknya.
Penutup
Selepas dzuhur, rombongan kami memutuskan untuk pulang. Saung yang kami sewa sudah habis masa berlakunya yaitu selama dua jam. Anak saya juga kedinginan mandi air laut. Dia tadi bersih-bersih dengan air tawar di salah satu kamar mandi di Menralo Beach.
Secara pribadi saya tersanjung dengan konsep wisata yang dihadirkan pengelola Menralo Beach di Pinrang ini. Bangunan-bangunannya eksotik dan kelihatan kokoh, rencana pengembangan fasilitasnya yang cukup lengkap, dan pengelolanya yang nampak profesional.
Hal-hal diatas mudah saja ditemukan di kawasan wisata di Jawa dan Bali. Namun di Sulawesi, konsep dan kualitas seperti ini masih sangat langka.
Perlu kolaborasi yang kuat dengan pemerintah setempat agar wisata seperti ini tidak mangkrak ditengah jalan. Misalnya dalam hal promosi, perbaikan fasilitas jalan, dan lain-lain.
Dalam 1-2 tahun lagi, fasilitas di Menralo Beach harusnya akan semakin lengkap. Saya berharap Menralo Beach bisa menjadi salah satu destinasi wisata andalan Kabupaten Pinrang di masa depan.