Beberapa tahun belakangan ini saya mulai menggandrungi aktivitas yang yang biasanya familiar dikalangan menengah keatas: berinvestasi. Meskipun keuangan saya masih terseok-seok dan masih amat jauh dari bisa dikatakan mapan, saya sejak dulu menyukai berinvestasi.
Berinvestasi secara sederhana adalah kegiatan menempatkan modal baik berupa uang atau barang, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.
Baca juga:
- Pengalaman memulai investasi saham pertama kali
- Value investing, strategi investasi saham paling santai
Sekarang ini banyak sekali sarana investasi yang tersedia, seiring dengan kemajuan teknologi. Properti, deposito, reksadana, pasar saham, peer to peer lending, dan macam-macam jenis investasi lain. Anda hanya perlu memilah saja sesuai selera.
Salah satu platform investasi yang saya coba di awal tahun ini adalah Santara. Santara adalah platform urun dana yang menghimpun dana dari publik dan disalurkan kepada UMKM yang memiliki prospek usaha yang bagus. Ceritanya kita patungan untuk membiayai UMKM yang sudah siap berkembang tapi kekurangan dana.
Anda bisa membaca membaca ulasan tentang Santara dan cara berinvestasi di Santara yang saya tulis pada halaman lain blog ini.
Kali ini saya ingin membagikan kabar bahagia, pengalaman saya menerima dividen hasil berinvestasi di santara.
Pada 30 Agustus 2021 beberapa hari lalu, saya menerima email yang isinya tampak sebagai berikut.
Email ini membuat saya senang sebab ini adalah dividen pertama yang saya dapatkan sejak berinvestasi di Santara awal tahun 2021.
Lalu berapa besar dividen yang saya dapatkan? Mari kita flasback dulu ke belakang.
Pada April 2021 silam, saya membeli saham Marlin Brothers, salah satu perusahaan yang sedang listing di Santara saat itu. Marlin Brothers melepas 2.800.000 lembar saham ke investor Santara dengan harga Rp.1000 perlembar saham.
Setelah membaca dan memahami prospektus usahanya, saya memutuskan untuk memiliki saham UMKM ini. Sebenarnya saya ingin membeli sebanyak 1 juta lembar saham ini, namun karena batasan limit transaksi, saya hanya bisa membeli sebanyak 550 lembar.
Investasi di Santara membatasi maksimum limit investasi adalah 5% dari pendapatan pertahun. Nah, karena kesalahan saya dalam menginput nilai pendapatan pertahun saya, akhirnya limit transaksi saya menjadi amat kecil.
Jadi bagi Anda yang baru mau daftar di Santara, sebaiknya lebih teliti saat mengisi data penghasilan pertahun. Agar tidak terjadi kesalahan seperti saya.
Baca juga:
Singkat cerita, 550 lembar saham Marlin Brothers saya koleksi sejak April 2021. Saya sebenarnya tidak berharap mendapat banyak keuntungan di Santara. Toh tujuan awal saya hanya ingin mengenali cara kerja Santara yang konon adalah aplikasi urun dana pertama di Indonesia yang disetuji OJK.
Setelah menerima email tentang pembagian dividen diatas, saya membuka aplikasi Santara melalui laptop dan ternyata memang benar, Marlin Brothers sedang melakukan pembagian dividen tahap satu sebesar 56 juta.
Nah, berapa total dividen yang saya dapatkan dengan 550 lembar saham yang saya miliki? Jumlahnya adalah Rp.11.079,-
Setelah menerima dividen, hasil dividen yang saya dapatkan selanjutnya tersimpan di Santara. Untuk bisa dicairkan ke rekening pribadi, saldonya harus memenuhi minimum pencairan yaitu Rp. 16.500. Jadi dividen saya dari Marlin Brothers saat ini belum bisa saya cairkan. Mesti menunggu dividen dari saham-saham UMKM lain yang saya miliki.
Apakah investasi saya di Santara menguntungkan? Mari kita hitung.
Dari investasi 550 lembar saham Marlin Brothers dengan total investasi Rp.550.000, saya memperoleh dividen tahap 1 sebesar Rp.11.079. Artinya, perlembar saham saya mendapat Rp.20,14. Jika dividen tahap 2 dibagikan 6 bulan kedepan, artinya dalam setahun saya mendapatkan dividen Rp.40,29 perlembar saham.
Jadi, dalam setahun keuntungan investasi saya di Marlin Brothers adalah sekitar 4% dari nilai investasi saya.
Untuk menilai apakah suatu investasi menguntungkan, bagi saya yang paling mudah adalah melihat inflasi mata uang. Keuntungan investasi setidaknya lebih besar dari kenaikan inflasi.
Saya melihat data inflasi rata-rata tahunan di website Bank Indonesia sekitar 3-4% pertahun. Dua tahun terakhir mengalami penurunan yaitu 2,72% di 2019 dan 1,68% di 2020.
Baca juga:
Dengan data diatas, saya menganggap berinvestasi di Santara menguntungkan, tapi sangat tipis. Apalagi jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti pasar saham atau cryptocurrency yang bisa untung puluhan sampai ratusan persen pertahun.
Namun di Santara kita sebagai investor sangat dimudahkan. Anda hanya perlu membeli saham usaha yang Anda suka, lalu duduk diam menunggu pembagian dividen. Semudah itu.
Saya merekomendasikan Santara sebagai salah satu instrumen investasi yang perlu Anda coba. Tempatkan modal Anda pada usaha-usaha di Santara yang menurut Anda memiliki prospek bagus.
Selain melindungi uang Anda dari ancaman tergerus inflasi, dengan berinvestasi di Santara Anda juga akan membantu banyak UMKM untuk berkembang. Selamat berinvestasi !
Sebenarnya ide atau pola bisnisnya santara udah bagus, cuma memang masih butuh penyempurnaan. Sisi lain mungkin masukan lebih selektif lagi dalam memasukan emiten.
ReplyDeleteBelajar Investasi Saham ataupun Investasi Lainnya tentu sangat penting, biar kelak ketika sudah tua ataupun saat masih bekerja. Aset kita juga ikut bekerja.
Setuju. Semua orang perlu berinvestasi. Tapi harus pintar2 biar tidak terjebak investasi bodong.
DeleteTerimakasih ulasannya.
ReplyDeletesemoga dimudahkan urusan dengan santara. aamiin