Sebagai penghobi senapan angin, Anda pastinya pernah mendengar istilah kaliber kan? Senapan kaliber 177, peluru kaliber 4.5, atau laras kaliber 22? Saya yakin istilah tersebut tidak asing bagi Anda.
Apa itu kaliber?
Kaliber senapan angin via airgunmaniac.com |
Dalam dunia senapan angin, kaliber adalah istilah untuk mengklasifikasikan senapan angin berdasarkan ukuran peluru dan larasnya. Secara sederhana, kaliber adalah ukuran diameter dalam dari laras senapan. Laras adalah tempat peluru meluncur. Maka ukuran diemeter dalam dari sebuah laras tentunya sama dengan ukuran diameter luar dari peluru yang digunakan. Iya kan?
Kaliber yang populer di dunia adalah 0.177, 0.20, 0.22, dan 0.25. Tapi ada juga kaliber besar yang jarang digunakan yaitu 0.257, 0.30, 0.357, 0.45, 0.50.
Ukuran diatas dalam satuan inch ya. Misalkan kaliber 0.177 artinya ukuran diameter dalam dari laras dan ukuran diameter luar peluru adalah 0.177 inch.
1 inch sama dengan 25.4 milimeter. Jadi jika ukuran kaliber diatas kita ubah ke satuan milimeter (mm) yang sering kita gunakan di Indonesia, tinggal dikalikan saja dengan 25.4.
Misalnya kaliber 0.177 inch dikali 25.4 jadinya 4.5 mm. Makanya kaliber 0.177 di Indonesia sering juga disebut kaliber 4.5. Artinya ukuran diameter peluru dan diameter dalam larasnya adalah 4.5 milimeter.
Bagaimana sebenarnya kita memahami pembagian kaliber senapan angin? Mengapa orang membuat ukuran kaliber yang berbeda-beda. Senapan kaliber berapa yang cocok untuk berburu? Simak daftar berikut untuk melihat ulasan kelebihan dan kekurangan masing-masing kaliber senapan angin berikut ini.
1. Senapan kaliber 0.177
Senapan kaliber 0.177 adalah kaliber yang terkecil dan paling populer di dunia. Bagi kita di Indonesia kaliber ini adalah satu-satunya yang bisa digunakan dengan bebas tanpa membutuhkan perizinan tertentu.
Meski menjadi ukuran terkecil, senapan kaliber 0.177 sebenarnya memiliki banyak keunggulan.
Pertama, harganya paling murah dibandingkan senapan kaliber lebih besar. Kedua, senapan kaliber 0.177 menghasilkan kecepatan peluru yang lebih tinggi. Bisa mencapai lebih dari 1000 fps, bahkan melebihi kecepatan suara yang sekitar 1200 fps.
Dengan kecepatan seperti diatas, senapan kaliber 0.177 cocok untuk digunakan menembak long range atau jarak jauh, diatas 50 meter.
Kekurangan senapan kaliber 0.177 yang pertama adalah sulit menahan hambatan angin yang besar. Berat peluru kaliber 0.177 yang tersedia di pasaran adalah 8-15 gr. Dengan berat seperti ini dan digunakan untuk menembak dalam kondisi angin yang kencang, maka laju peluru bisa ngawur dan akurasinya menjadi jelek.
Kekurangan kedua adalah daya hancur yang kecil. Energi peluru yang dihasilkan dari senapan kaliber 0.177 sangat terbatas. Maka dari itu, senapan ini biasanya hanya digunakan untuk small game dan medium game, untuk berburu hewan kecil seperti burung, tupai, dll.
Memang betul bahwa kaliber 0.177 juga sudah bisa menumbangkan hewan besar, namun tembakan harus benar-benar jitu dan mengenai titik vital.
Namun apa jadinya jika Anda gagal mengenai titik vital dan hewan buruan masih bisa berlari dalam keadaan terluka? Anda hanya akan menyebabkan penderitaan bagi hewan buruan yang mana itu menodai etika berburu binatang. Sebagai pemburu yang baik, Anda tidak boleh melakukan hal tersebut.
Untuk berburu binatang besar, gunakanlah senapan dengan kaliber yang lebih besar dari 0.177.
2. Senapan kaliber 0.20
Senapan kaliber 0.20 tidak umum di produksi. Unitnya jarang digunakan. Dengan demikian, pelurunya pun sulit didapatkan. Namun sebenarnya kaliber ini sangat mumpuni untuk digunakan sebab berada di kelas menengah.
Dengan senapan kaliber 0.20, Anda mendapatkan senapan yang lebih bertenaga dari kaliber 0.177 tapi dengan harga yang lebih murah dibanding kaliber 0.22 atau 0.25. Dari segi akurasi pun, kaliber 0.20 lebih baik dari kaliber 0.22 atau 0.25.
3. Senapan kaliber 0.22
Kaliber 0.22 adalah senapan paling populer untuk berburu hewan besar atau big game. Secara global, kaliber 0.22 dan 0.177 adalah dua pilihan populer dan banyak digunakan.
Jika dibandingkan antara keduanya, kaliber 0.22 memang kalah dari segi akurasi. Disamping itu jarak tembaknya juga lebih pendek. Namun dalam hal daya hancur terhadap target, kaliber 0.22 dengan berat peluru sampai 30 gr memiliki energi yang jauh lebih unggul dari kaliber 0.177.
USA adalah negara yang sejak dulu banyak menggunakan kaliber 0.22 sebab buruan yang populer disana adalah big game seperti rusa, serigala, babi bahkan bison. Sekarang disana sudah banyak juga kaliber 0.177 namun kaliber 0.22 tetap tak tergantikan.
Di Indonesia, bagi Anda penggemar berburu big game, saya sarankan Anda menggunakan kaliber 0.22. Tapi kan tidak legal? Ya urus perizinannya. Usahakan untuk tidak berburu binatang besar dengan senapan kaliber 0.177.
4. Senapan kaliber 0.25
Kaliber 0.25 umumnya memiliki berat peluru 20-43 gr. Ini ukuran yang sudah sangat cukup untuk menghasilkan daya hancur yang besar terhadap target.
Dengan berat peluru tersebut, kaliber 0.25 sudah tidak efektif untuk digerakkan dengan sistem senapan kaliber 0.177.
Misalkan Anda memiliki senapan kaliber 0.177 dan mengganti larasnya dengan kaliber 0.25, hasilnya tidak akan bagus. Anda perlu menggunakan penggerak lain, seperti gas CO, pegas, atau PCP dengan ukuran yang sesuai.
Kaliber senapan angin via airgunwire.com |
5. Senapan kaliber big bore
Bagi saya, kaliber 0.25 sudah cukup besar. Namun kenyataannya masih ada pula senapan lain dengan kaliber lebih besar. Ada kaliber 0.30, 0.35, 0.40, 0.45, bahkan sampai kaliber 0.50. Kaliber ini biasa disebut dengan istilah big bore alias lubang besar.
Kaliber 0.50 itu artinya diameter pelurunya adalah 12,7 mm. Lebih dari 1 centimeter. Anda bisa bayangkan sebesar apa pelurunya? Hehe
Salah satu senapan big bore yang menurut saya berpower terbaik saat ini, Airforce Texan SS, untuk kaliber 0.50 sanggup menghasilkan tenaga 700 ft/lbs. Ini setara dengan 97 kg/m. Daya hancur dengan tenaga sebesar ini bisa merobohkan seekor induk kerbau.
Di Indonesia, peluru sebesar itu menurut saya oversize mengingat ukuran hewan yang biasa menjadi target para pemburu.
Dari beberapa sumber yang saya baca, kaliber jenis big bore diatas banyak digunakan di luar negeri, terutama di negara-negara penyelenggara wisata berburu hewan liar, seperti afrika selatan, Namibia, dan Zimbabwe.
Oh ya, untuk membaca ulasan wisata berburu yang menurut pendapat saya tidak berprikemanusiaan, Anda bisa menemukan di halaman lain blog ini.
Kesimpulan
Setelah memahami klasifikasi kaliber senapan angin diatas, akan ada pertanyaan: kaliber berapa yang terbaik untuk berburu di Indonesia?
Tergantung apa target buruan Anda. Di Indonesia, hewan buruan yang paling umum adalah burung seprti tekukur, belibis, punai, lalu tupai, biawak, mungkin untuk kelas big game hanya babi hutan atau rusa.
Jika ingin berburu burung dan tupai, kaliber 0.77 atau 4,5 milimeter sudah cukup untuk membunuh target dalam sekali tembakan. Lagipula hanya kaliber tersebut yang legal digunakan di Indonesia.
Namun untuk berburu big game seperti babi atau rusa, sebaiknya menggunakan kaliber yang lebih besar dari 0.177.
Pertama, berburu big game dengan kaliber kecil berbahaya untuk keselamatan Anda. Hewan buruan bisa saja berbalik dan menyerang Anda.
Kedua, berburu hewan besar dengan peluru kecil bisa saja menjadikan Anda pemburu yang biadab. Jika Anda menembak hewan buruan dengan peluru kecil, ada peluang hewan tersebut tidak langsung mati dan masih sempat berlari kedalam hutan.
Bukannya membunuh, Anda malah menyebabkan hewan tersebut tersiksa dengan luka tembakan yang tidak mematikan.
Bukankah etika seorang pemburu salah satunya adalah membunuh hewan buruan dengan cepat?
Anda bisa mengurus perizinan untuk memiliki senapan kaliber 0.22. Powernya lebih besar untuk berburu big game. Tentunya harga senapan dan pelurunya lebih mahal dari kaliber 0.177.
Kalaupun Anda tetap harus menggunakan kaliber 0.177, pastikan bidikan Anda tepat mengenai titik vital dan langsung membunuh target dengan sekali tembakan.
Sesuaikan kaliber senapan Anda dengan target hewan buruan Anda. Jangan jadi pemburu yang menyiksa binatang. Jika Anda tidak punya hati nurani dan rasa hormat kepada hewan buruan Anda, tidak usah berburu. Gantung saja senapan Anda di rumah.