Sistem perpipaan atau piping tidak bisa dipisahkan dari dunia industri teknik dewasa ini. Jaringan pipa mengambil bobot yang banyak baik dalam ranah konstruksi, operasi, proses, bahkan manufaktur. Itulah mengapa, pekerjaan yang berhubungan dengan desain dan instalasi pipa makin banyak dibutuhkan dalam industri.
Pipa sebenarnya adalah barang sederhana yang mudah kita temukan di kehidupan sehari-hari. Ia adalah selongsong panjang yang berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke tempat yang lain. Kita punya pipa air di rumah-rumah, pipa gas di dapur, ataupun pipa untuk mengaliri lahan pertanian.
Namun ketika berbicara pipa di lingkungan industri teknik, ia menjadi hal yang cukup kompleks. Pipa dalam dunia industri terikat oleh kaidah dan aturan yang berlaku secara global dan mesti dipenuhi mulai dari tahap desain, instalasi, sampai pada tahap operasi.
Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam pekerjaan pipa di industri adalah mengenai pewarnaan pipa. Pipa-pipa yang telah terpasang selanjutnya akan di cat atau painting sebelum mulai digunakan dalam operasi.
Nah, apa saja fungsi dan tujuan pengecatan pada pipa? Standar apa yang mengatur warna pipa? Mari kita simak ulasan berikut.
Fungsi pengecatan pada pipa
1. Mencegah terjadinya karat
Pipa yang banyak digunakan dalam industri adalah yang berbahan steel atau baja baik berupa carbon steel, stainless steel, tembaga, dll. Bahan-bahan ini memiliki sifat-sifat fisik masing-masing. Pipa carbon steel memiliki sifat korosif atau mudah berkarat, terlebih jika berada di lingkungan extrim.
Pengecatan pada pipa akan membantu mencegah terjadinya karat pada material pipa. Dengan demikian, umur pemakaian pipa dapat terjaga lebih lama.
2. Memudahkan identifikasi pipa
Fluida yang mengalir didalam pipa bisa beragam jenisnya sesuai dengan kebutuhan industri. Ada yang berisi air, udara, oli, solar, gas, zat kimia, dll.
Dengan pewarnaan pipa yang rapi, para petugas operasi akan menjadi mudah untuk mengenali kegunaan sistem pipa tersebut.
3. Memperindah tampilan pipa
Tampilan jaringan pipa yang berwarna-warni sesuai fluida dan fungsinya masing-masing akan lebih indah terlihat dibandingkan jika hanya satu warna saja.
Standar warna pipa
Ada banyak standar yang mengatur pewarnaan pipa industri. Standar-standar ini dikeluarkan oleh lembaga-lembaga yang valid dan berkompeten. Saya sendiri bingung memilih hendak mengikuti standar yang mana. Hehe
American Society of Mechanical Enginners (ASME) yang banyak mengeluarkan standar dan code terkait sistem perpipaan, mempunyai ASME A13.1-2015 Scheme for the Identification of Piping System. Dokumen ini mengatur pewarnaan pipa yang banyak digunakan di Amerika.
Di Inggris, British Standard mengeluarkan BS 1710 Identification of Pipelines and Services, dilengkapi dengan BS 4800 yang mengatur kode warna.
Australian dan India masing-masing mengeluarkan AS 2700 dan IS 2379. Keduanya juga mengatur standar pewarnaan pipa dalam industri.
Di Indonesia sendiri, setahu saya ada standar PLN bernomor SPLN 107:1993 yang mengatur warna pipa dan tangki pusat listrik di lingkungan PLN. Lalu SNI memiliki 19-3778-1995 tentang identitas warna pipa.
Ada banyak kan? Wajar saja jika kita bingung akan mengikuti standar yang mana jika perusahaan kita tidak menetapkan dari awal kiblat desain kemana.
Saya sendiri pada akhirnya memilih mengikuti standar ASME untuk masalah penentuan warna ini. Alasan saya sederhana. Saya banyak mengikuti standar ASME dalam desain-desain lain, seperti pemilihan pipa, dimensi fitting, pengelasan, dll. Maka sekalian saja ikut standar warna pipanya. Hehe
Standar warna pipa menurut ASME A13.1-2015
Identifikasi pipa menurut ASME A13.1-2015 sangat sederhana. ASME hanya mengatur warna pipa, lokasi pemasangan marker, dan ukuran huruf untuk marker. Itu saja.
Warna pipa menurut ASME A13.1-2015 nampak pada tabel berikut:
Dari tabel diatas, jika di konversi ke bahasa Indonesia, maka kurang lebih pewarnaan pipa akan seperti ini:
- Warna merah digunakan untuk pipa yang berkaitan dengan pemadam kebakaran atau fire hydrant.
- Warna orange digunakan untuk pipa yang berisi fluida korosi atau beracun
- Warna kuning digunakan untuk pipa yang berisi fluida yang mudah menguap dan terbakar
- Warna coklat digunakan untuk pipa yang berisi kandungan minyak atau mudah terbakar
- Warna hijau digunakan untuk pipa yang berisi air
- Warna biru digunakan untuk pipa yang berisi udara bertekanan
- Warna ungu, putih, abu-abu, dan hitam, disediakan untuk dipergunakan oleh perusahaan jika ada fluida yang diluar warna-warna utama di atas.
Selain menetapkan warna dasar diatas, ASME juga memberi petunjuk pemasangan marker untuk identifikasi pipa. Marker yang dimaksud berupa tulisan dan arah panah dengan ukuran huruf yang ditetapkan sekaligus dalam dokumen ASME A13.1-2015 tersebut.
Marker pada pipa menurut ASME A13.1-2015 |
Standar warna pipa menurut PLN SPLN 107:1993
Pedoman identifikasi warna pipa yang dikeluarkan oleh PLN menurut saya juga sangat jelas dan mudah dikerjakan. Terkhusus bagi industri yang bergerak di bidang pembangkit listrik, dokumen SPLN 107:1993 bisa menjadi pedoman dalam pewarnaan pipa.
Dari segi warna dasar, standar PLN dan ASME kurang lebih sama.
Warna dasar pipa menurut SPLN 107:1993 |
Perbedaan yang mencolok antara standar ASME dan PLN menurut saya hanya dua hal:
- Selain memberi warna dasar dan kode identifikasi berupa tulisan pada pipa,
standar PLN lebih jelas menunjukkan kondisi dan kegunaan isi pipa dengan
warna kode yang melingkar pada pipa. Sedangkan ASME hanya memberikan warna dasar dan kode identifikasi berupa tulisan.
- Di standar PLN semua pipa yang berisi air diberi warna dasar hijau, termasuk pipa untuk pemadam api. Untuk mengidentifikasi bahwa pipa itu untuk pemadam api, cukup diberi kode warna merah yang melingkar di pipa pada titik-titik tertentu. Sedangkan dalam standar ASME, warna dasar untuk pipa pemadam api adalah merah.
Ulasan
Pengecatan dan pewarnaan pipa adalah bagian yang tidak bisa disepelekan dalam pekerjaan sistem perpipaan. Selain untuk melindungi sifat-sifat material pipa, pewarnaan pipa juga berguna untuk mengidentifikasi fluida dan kegunaan pipa. Dengan demikian akan memperlancar pekerjaan operasi dan mencegah kecelakaan kerja akibat kesalahan mengenali pipa.
Ada banyak standar yang mengatur pewarnaan pipa. Akan jadi mudah jika perusahaan atau user telah menetapkan standar dan code yang menjadi pedoman dalam pekerjaan. Dengan demikian kita tahu dengan pasti standar warna pipa yang sesuai. Namun jika tidak, standar-standar warna pipa diatas bisa dipertimbangkan untuk digunakan sesuai dengan jenis industri ataupun peraturan perusahaan.
Ini hanya ulasan pribadi, bermodal pengalaman mengerjakan proyek pipa yang baru seumur jagung. Jika rekan-rekan pembaca ingin mengoreksi atau memiliki pendapat yang lain, mohon kiranya sudi berbagi di kolom komentar. Bravo !