Dominasi ayam Broiler ini tak lepas dari siklus hidup dan kecepatan panen ayam Broiler. Umumnya peternak ayam Broiler bisa memanen ayamnya dalam masa 30 - 35 hari saja. Bandingkan dengan ayam kampung yang mesti menunggu 2 sampai 3 bulan untuk mendapatkan bobot panen optimal.
Namun beberapa tahun belakangan ini, ayam kampung sepertinya telah mendapatkan kembali kelasnya, seiring dengan adanya opini yang berkembang di masyarakat khususnya kalangan konsumen daging ayam. Mereka mengklaim bahwa mengonsumsi daging ayam kampung jauh lebih sehat, sebab kandungan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan dengan ayam Broiler. Selain itu, rasa daging ayam kampung lebih nikmat dan gurih.
Keunggulan-keunggulan inilah yang menyebabkan ayam kampung kembali diminati oleh masyarakat, terutama masyarakat golongan menengah keatas dan penduduk perkotaan. Lambat laun permintaan pasar akan pasokan daging ayam kampung pun terus meningkat.
Baca Juga:
- Rekomendasi Senapan Uklik Terbaik untuk Penembak Pemula
- Cara Kerja Floating Valve, Pelampung Otomatis penampungan Air
Sayangnya permintaan ayam kampung yang makin tinggi ternyata tidak terpenuhi oleh peternak. Mengapa demikian? Sebab saat ini kebanyakan peternak ayam kampung hanya menjadikan usaha ini sebagai usaha rumahan. Ada yang dikandangkan ada pula yang hanya dibiarkan berkeliaran disekitar rumah. Namun belum banyak yang terpikir untuk membawa usaha ini menjadi peternakan intensif, artinya bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan dengan produksi yang berskala besar.
Seperti apa peluang usaha ayam kampung ini? Layak kah para peternak ayam kampung rumahan meningkatkan usaha mereka menjadi lebih intensif menuju bisnis besar? Apa saja keunggulan usaha ayam kampung?
Ulasan berikut ini adalah beberapa fakta seputar usaha ayam kampung yang dikumpulkan dari berbagai literasi, dipadukan dengan pengalaman beternak serta cara pandang saya sendiri melihat peluang usaha ayam kampung ini.
Ayam Kampung Adalah Ternak Sejuta Ummat
Diseluruh nusantara, ayam kampung adalah hewan ternak yang paling mudah dijumpai. Banyak rumah tangga yang memelihara ayam kampung. Ada yang memelihara ayam kampung dengan maksud memang untuk dijual daging dan telurnya, namun ada pula yang hanya sebatas menyalurkan hobi. Ayam kampung memang dikenal sebagai ayam lokal Indonesia.
Karena sudah sedemikian populer, menjadikan ayam kampung sebagai komoditi usaha tentunya tidak akan begitu sulit. Kebanyakan orang sudah tahu siklus hidup ayam kampung seperti apa, bagaimana perawatannya, pun bagaimana mengembangbiakkan ayam ini untuk memperbanyak populasi.
Namun demikian, diperlukan peningkatan pengetahuan yang lebih komprehensif. Mulai dari bibit ayam yang baik, kandungan pakan yang tepat, vitamin dan obat-obatan, metode perkandangan, sampai pada cara pemasaran. Banyak peternak yang membesarkan ayam kampung tanpa mengetahui dengan pasti ayam yang dipeliharanya itu lebih cocok menjadi ayam kampung pedaging atau petelur. Makanya usaha ternak secara intensif tak cukup hanya dengan menggunakan teknik budidaya sederhana seperti yang selama ini dilakukan di pedesaan.
Baca Juga:
Peluang Pasar Besar dan Berkesinambungan
Dari hari ke hari permintaan daging ayam kampung terus meningkat. Konsumen daging ayam kampung seperti memiliki kelas tersendiri. Rumah makan dan restoran makin banyak yang menyajikan menu daging ayam kampung. Rumah tangga pun kini makin banyak yang beralih dari daging ayam Broiler ke ayam kampung. Hal ini tidak terlepas dari kualitas daging ayam kampung yang memang berbeda dibandingkan ayam Broiler.
Jika anda tertarik untuk memulai usaha ini, cobalah sesekali anda melakukan survei ke pasar atau ke masyarakat. Yakin saja, kebanyakan dari konsumen daging ayam akan lebih menyukai daging ayam kampung.
Selain daging, telur ayam kampung juga adalah komoditi pasar unggulan. Di masyarakat, telur ayam kampung digunakan sebagai suplemen penambah stamina. Oleh sebab itu, meskipun dengan harga yang lebih mahal dibandingkan telur ayam Ras, telur ayam kampung memiliki segmen pembeli tersendiri.
Jika direncanakan dengan baik, peternak juga bisa menggarap penjualan bibit ayam kampung sekaligus. Bagian ini memerlukan pengetahuan yang lebih tentang breeding atau pembibitan ayam. Beberapa peternak ayam kampung yang telah menggeluti usaha ini secara intensif, menggunakan mesin tetas telur yang bekerja secara otomatis. Dengan demikian produksi bibit atau anak ayam bisa berlangsung lebih efektif.
Harga Jual Tinggi dan Belum Banyak Pesaing
Seperti yang saya sampaikan di awal bahwa konsumsi daging ayam saat ini masih didominasi oleh ayam Broiler, sehingga pelaku usaha ayam kampung di pasaran pun masih sangat terbatas. Sedangkan kita sudah tahu bahwa daging ayam kampung memiliki kelas konsumen sendiri di masyarakat yang jumlahnya terus bertambah. Disamping itu, karena kualitas dagingnya yang lebih nikmat, dipasaran harga daging ayam kampung lebih tinggi dibandingkan daging ayam Broiler. Beberapa fakta ini tentu sangat memukau bagi orang yang bisa melihat ini sebagai peluang bisnis.
Pembudidaya ayam kampung secara intensif berskala bisnis ibaratnya masih bisa dihitung jari. Jumlahnya sedikit. Tidak berimbang dengan permintaan pasar. Kebanyakan peternak ayam kampung saat ini masih berskala rumahan, yang jumlahnya hanya berkisar belasan hingga puluhan ekor. Sehingga tak cukup menutupi kebutuhan pasar. Bandingkan dengan ayam Broiler. Satu peternakan saja bisa berkisar 1000 - 5000 ekor ayam.
Di Indonesia, kebanyakan peternak ayam kampung yang sudah besar berada di Pulau Jawa, sedangkan di luar Jawa masih sangat minim. Peternak diluar pulau Jawa biasanya membeli bibit ayam muda dari peternak di Jawa. Kadang dikirim lewat udara menggunakan pesawat.
Jika kita mulai beternak ayam kampung, tidak akan butuh waktu lama untuk mendapatkan pangsa pasar yang mumpuni di kota-kota besar. Peluang ini sepertinya terbuka jauh lebih besar bagi daerah-daerah diluar Jawa.
Baca Juga:
Dilindungi oleh Peraturan Pemerintah
Saya baru tahu bahwa usaha peternakan ayam kampung oleh rakyat ini dilindungi oleh pemerintah. Melalui Perpres No.77/2007, pemerintah menjamin bahwa usaha ayam kampung hanya boleh dikembangkan oleh peternakan rakyat, mulai dari pembibitan sampai pembesaran.
Melalui kebijakan ini tampaknya pemerintah memang mengarahkan usaha ayam kampung menjadi peternakan rakyat, bukan untuk digarap industri. Beda halnya dengan peternakan ayam Broiler yang banyak dikerjakan oleh perusahaan besar dengan populasi ratusan ribu ekor. Peraturan ini adalah sabuk pengaman yang sangat kokoh bagi peternak ayam kampung.
Dengan tidak adanya industri yang turut membudidayakan ayam kampung, maka peternak-peternak kecil tak perlu takut tergilas keperkasaan perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai modal banyak. Harga ayam kampung juga akan terjaga dan tidak mengalami fluktuasi yang berarti. Peternak bisa leluasa mengembangkan usaha dan memenuhi kebutuhan pasar baik daging ayam kampung, telur, bahkan bibit anak ayam.
Kebanggaan Beternak Ayam Lokal
Saat ini telah banyak sekali peternak ayam. Ada peternak ayam Broiler, peternak ayam Ras petelur, peternak ayam kampung, peternak ayam super, dan macam-macam jenis ayam lagi. Ayam kampung sendiri adalah ayam lokal yang telah sejak dulu dipelihara turun temurun di Indonesia.
Beternak ayam kampung akan memberikan kebanggaan tersendiri dibandingkan dengan beternak ayam jenis lain, sebab dengan itu kita telah ikut berpatisipasi menjaga dan melestarikan ayam asli Indonesia.
Jika kita membudidayakan ayam secara intensif dan berhasil, tentu akan menjadi inspirasi bagi peternak lain untuk turut serta beternak ayam kampung.
Baca Juga:
Ayo Beternak Ayam Kampung !
Budidaya ayam kampung adalah peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk dijalankan di Indonesia. Meskipun konsumsi daging ayam masih didominasi oleh ayam Broiler, tapi daging ayam kampung memiliki kelas konsumen tersendiri yang jumlahnya terus bertambah setiap hari. Ini adalah peluang yang besar.
Skala peternakan sebaiknya dikerjakan secara intensif dalam jumlah yang banyak, dalam artian dikelolah secara terencana dan berkesinambungan. Dengan demikian akan memungkinkan untuk mendapatkan hasil produksi yang besar dengan biaya produksi yang kecil sesuai prinsip ekonomi.
Apakah anda tertarik beternak ayam kampung secara intensif? Jika ia, maka anda sedang berada di jalur yang tepat untuk usaha mandiri dengan prospek cerah. Bersama-sama kita bawa ayam kampung berjaya kembali di dunia peternakan nusantara.