Piping atau sistem perpipaan adalah sarana untuk memindahkan zat cair atau gas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dalam pekerjaan konstruksi teknik, seperti dalam pembuatan pabrik kimia, industri migas, pembangkit listrik, sampai pembangunan gedung, instalasi perpipaan adalah komponen yang bisa dikatakan hampir selalu dibutuhkan.
Dalam prosesnya, biasanya ada kondisi-kondisi tertentu pada zat cair atau gas yang hendak dipindahkan, yang menuntut perencanaan yang komprehensif. Ada temperatur yang tinggi, ada tekanan yang besar, ada debit yang mesti dipenuhi, pun ada kecepatan aliran yang tak boleh diabaikan. Nah, Piping Engineer adalah orang yang bekerja melakukan perencanaan terhadap sistem perpipaan agar dapat dibangun dan kelak dapat berfungsi dengan aman, efisisien, ekonomis, dan sesuai kaidah-kaidah yang ditetapkan. Menjadi seorang Piping Engineer yang baik tidak bisa didapatkan secara instan hanya dengan belajar di perkuliahan ataupun training, melainkan mesti melalui pengembangan ilmu dan pengalaman kerja yang panjang.
Baca juga: Mengenal PLTA, Masa Depan Pembangkit Listrik Indonesia
Lantas bagaimana cara menjadi seorang Piping Engineer? Langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk menjadi Piping Engineer? Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa anda tempuh agar bisa meraih profesi sebagai Piping Engineer di masa depan.
Bersiap Sejak Masa Kuliah
Jika anda berminat menggeluti pekerjaan sebagai Piping Engineer, alangkah baiknya untuk memulai langkah awal sejak dari masa kuliah. Kebanyakan Piping Engineer yang bekerja di industri saat ini adalah berlatar belakang seorang sarjana teknik. Maka jika anda baru akan memasuki perkuliahan, pilihlah jurusan teknik, agar kelak setelah lulus anda kompatibel untuk memilih profesi ini.
Jurusan teknik yang paling sesuai untuk menjadi Piping Engineer adalah jurusan Teknik Mesin, karena ilmu yang banyak digunakan dalam pekerjaan piping paling banyak dipelajari di jurusan tersebut. Namun dalam prakteknya, tidak sedikit juga Piping Engineer handal yang berasal dari jurusan teknik lain yang serumpun, misalnya Teknik Sipil, Teknik Perkapalan, Teknik Material, atau Teknik Kimia. Bahkan kabarnya sudah ada juga Piping Engineer yang berlatar belakang jurusan Teknik Elektro.
Sampai hari ini belum ada disiplin ilmu yang spesifik mempelajari tentang ilmu piping, sehingga dari jurusan mana saja sebenarnya bisa terlibat, asalkan mau belajar. Namun akan sangat merepotkan bila jurusan kuliah terpaut begitu jauh dengan ilmu-ilmu yang diterapkan dalam pekerjaan ini.
Dalam perencanaan piping, ilmu yang banyak digunakan yaitu Mekanika Fluida, Mekanika Kekuatan Material, Statika Struktur, dan Metalurgi. Ilmu ini adalah dasar yang penting anda tekuni sejak masa kuliah. Jika anda kuliah di jurusan Teknik Mesin, maka ilmu-ilmu tersebut adalah mata kuliah utama. Bahkan biasanya di jurusan Teknik Mesin ada laboratorium tentang Mekanika Fluida sampai praktikum Alat Bantu Pipa yang tentunya akan sangat menunjang langkah anda menjadi Piping Engineer.
Baca juga: Mengenal Pompa Submersible: Sejarah, Cara Kerja, dan Jenisnya
Menguasai Software Piping
Dewasa ini, pekerjaan perencanaan piping sudah dipermudah dengan banyak software komputer. Dahulu orang menggambar desain piping di kertas kalkir, kini lebih mudah dengan adanya AutoCad. Bahkan bukan hanya gambar dua dimensi, melainkan bisa dibuat tiga dimensi dengan CadWorks atau SolidWorks. Ada PDMS untuk simulasi lebih nyata tentang layout piping.
Kini ada Caesar II atau Autopipe, sehingga kita bisa mengecek hitungan tegangan pada pipa agar lebih aman dan meyakinkan. Ada software portable PipeFlow untuk kita mengetahui kondisi aliran dalam pipa. Masih banyak lagi software canggih yang sangat membantu pekerjaan desain piping.
Bagi anda yang ingin menjadi Piping Engineer, penting bagi anda untuk mulai belajar menggunakan software-software ini. Tak perlu semuanya, tapi setidaknya beberapa yang menjadi software dasar seperti AutoCad, Caesar II, atau PipeFlow. Software ini bisa dipelajari secara otodidak, tutorialnya pun banyak terdapat di internet. Belajarnya pun tak harus menunggu lulus, melainkan bisa dilakukan sejak masih kuliah.
Baca juga: Blog Mechanical Engineering Terbaik
Dewasa ini, pekerjaan perencanaan piping sudah dipermudah dengan banyak software komputer. Dahulu orang menggambar desain piping di kertas kalkir, kini lebih mudah dengan adanya AutoCad. Bahkan bukan hanya gambar dua dimensi, melainkan bisa dibuat tiga dimensi dengan CadWorks atau SolidWorks. Ada PDMS untuk simulasi lebih nyata tentang layout piping.
Kini ada Caesar II atau Autopipe, sehingga kita bisa mengecek hitungan tegangan pada pipa agar lebih aman dan meyakinkan. Ada software portable PipeFlow untuk kita mengetahui kondisi aliran dalam pipa. Masih banyak lagi software canggih yang sangat membantu pekerjaan desain piping.
Bagi anda yang ingin menjadi Piping Engineer, penting bagi anda untuk mulai belajar menggunakan software-software ini. Tak perlu semuanya, tapi setidaknya beberapa yang menjadi software dasar seperti AutoCad, Caesar II, atau PipeFlow. Software ini bisa dipelajari secara otodidak, tutorialnya pun banyak terdapat di internet. Belajarnya pun tak harus menunggu lulus, melainkan bisa dilakukan sejak masih kuliah.
Baca juga: Blog Mechanical Engineering Terbaik
Bagi anda yang ingin menjadi Piping Engineer, penting bagi anda untuk mulai belajar menggunakan software-software ini. Tak perlu semuanya, tapi setidaknya beberapa yang menjadi software dasar seperti AutoCad, Caesar II, atau PipeFlow. Software ini bisa dipelajari secara otodidak, tutorialnya pun banyak terdapat di internet. Belajarnya pun tak harus menunggu lulus, melainkan bisa dilakukan sejak masih kuliah.
Baca juga: Blog Mechanical Engineering Terbaik
Mempelajari Code dan Standard Piping
Pekerjaan desain piping terikat oleh aturan dan kaidah yang berlaku secara global, yang bertujuan semata-mata untuk keamanan desain. Aturan dan kaidah tersebut dalam dunia piping dikenal dengan istilah Code dan Standard. Code adalah syarat mutlak yang mesti dipenuhi untuk layak tidaknya suatu desain, sedangkan Standard adalah petunjuk dan pedoman dalam perencanaan desain.
Code dan Standard tersedia dalam bentuk bacaan dan tidak sulit didapatkan, banyak tersedia di buku-buku maupun di internet. Penting bagi anda yang berkeinginan menjadi Piping Engineer untuk mulai membaca Code dan Standard yang berkaitan dengan piping.
Pekerjaan desain piping terikat oleh aturan dan kaidah yang berlaku secara global, yang bertujuan semata-mata untuk keamanan desain. Aturan dan kaidah tersebut dalam dunia piping dikenal dengan istilah Code dan Standard. Code adalah syarat mutlak yang mesti dipenuhi untuk layak tidaknya suatu desain, sedangkan Standard adalah petunjuk dan pedoman dalam perencanaan desain.
Code dan Standard tersedia dalam bentuk bacaan dan tidak sulit didapatkan, banyak tersedia di buku-buku maupun di internet. Penting bagi anda yang berkeinginan menjadi Piping Engineer untuk mulai membaca Code dan Standard yang berkaitan dengan piping.
Mengikuti Training Piping
Seperti yang disampaikan di awal bahwa menjadi Piping Engineer yang baik tidak serta-merta bisa diperoleh meskipun telah belajar ilmu kuliah, melainkan perlu ada pengetahuan yang lebih spesifik tentang piping. Untuk mendapatkan pengetahuan ini anda bisa mengikuti training-training piping yang biasa diselenggarakan beberapa lembaga terkait.
Training terkait piping yang bisa anda ikuti diantaranya Training Piping Engineer, Pipe Stress Analisys, Piping Design and Engineering, ataupun training software seperti PDMS, Caesar II, atau Piping Drafting. Penyelenggara training yang terpercaya di Indonesia yaitu B4T di Bandung, atau Oil Institut di Batam dan Jakarta.
Anda bisa memilih dan mengikuti training diatas setelah lulus kuliah, sebab selain persyaratan yang biasanya mengharuskan peserta training lulusan sarjana teknik, juga waktu training yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan. Tentu jika diambil saat masih kuliah, bisa saja mengganggu jadwal kuliah.
Baca juga: Jusuf Kalla Menggertak China
Seperti yang disampaikan di awal bahwa menjadi Piping Engineer yang baik tidak serta-merta bisa diperoleh meskipun telah belajar ilmu kuliah, melainkan perlu ada pengetahuan yang lebih spesifik tentang piping. Untuk mendapatkan pengetahuan ini anda bisa mengikuti training-training piping yang biasa diselenggarakan beberapa lembaga terkait.
Training terkait piping yang bisa anda ikuti diantaranya Training Piping Engineer, Pipe Stress Analisys, Piping Design and Engineering, ataupun training software seperti PDMS, Caesar II, atau Piping Drafting. Penyelenggara training yang terpercaya di Indonesia yaitu B4T di Bandung, atau Oil Institut di Batam dan Jakarta.
Training terkait piping yang bisa anda ikuti diantaranya Training Piping Engineer, Pipe Stress Analisys, Piping Design and Engineering, ataupun training software seperti PDMS, Caesar II, atau Piping Drafting. Penyelenggara training yang terpercaya di Indonesia yaitu B4T di Bandung, atau Oil Institut di Batam dan Jakarta.
Anda bisa memilih dan mengikuti training diatas setelah lulus kuliah, sebab selain persyaratan yang biasanya mengharuskan peserta training lulusan sarjana teknik, juga waktu training yang bisa memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan beberapa bulan. Tentu jika diambil saat masih kuliah, bisa saja mengganggu jadwal kuliah.
Aktif di Forum Piping Online
Profesi Piping Engineer telah banyak digeluti para profesional. Tak jarang dari mereka suka berbagi pengalaman dan saling memberi solusi tentang permasalahan piping yang ditemui di lapangan lewat forum-forum online.
Jika anda berminat menjadi profesional seperti mereka, mulailah terlibat dan bergaul dalam forum online tersebut. Tak masalah jika anda masih kuliah, ataupun belum bekerja, anda bisa ikut nimbrung. Setidaknya anda bisa membaca riwayat-riwayat diskusi para praktisi piping yang tentu sangat bermanfaat. Biasanya, ilmu yang bisa didapatkan dari diskusi para profesional ini lebih kontekstual dan tepat sasaran daripada teori di perkuliahan.
Anda bisa belajar banyak dari website Milis Migas Indonesia, atau bergabung dalam grup facebook Piping Engineer Indonesia, dan banyak lagi. Tak jarang juga info-info lowongan kerja terkait piping bertebaran di forum-forum online ini.
Mengambil Pekerjaan Awal yang Berkaitan dengan Piping
Ketika anda baru lulus kuliah dan berstatus fresh graduate, biasanya akan sulit menemukan pekerjaan yang menempatkan anda langsung sebagai Piping Engineer. Sulit sekali, sebab biasanya perusahaan akan mengambil Piping Engineer yang telah expert. Kalaupun ada penerimaan Piping Engineer Junior, biasanya pun sudah harus memiliki pengalaman kerja 1-2 tahun.
Jika anda menginginkan posisi Piping Engineer, sebaiknya anda mencari pekerjaan yang bisa menjadi loncatan awal anda menuju posisi tersebut. Anda bisa mencari perusahaan dengan posisi sebagai Junior Engineer atau Junior Mechanical Engineer, ataupun Material Engineer. Yang penting adalah bahwa perusahaan tersebut mengerjakan proyek piping, dan ada peluang bagi anda untuk mengenal dunia piping lalu mengembangkan karir menjadi Piping Engineer.
Kesimpulan
Profesi Piping Engineer adalah pilihan cita-cita yang prestisius bagi lulusan teknik, terutama jurusan Teknik Mesin. Namun demikian, untuk menjadi Piping Engineer yang baik tidak bisa instan melainkan mesti dengan pengetahuan yang komprehensif dan pengalaman kerja yang panjang. Untuk itu jika anda berminat untuk bergelut di pekerjaan tersebut, mulailah merancang langkah demi langkah untuk mewujudkan cita-cita anda.
Menjadi seorang Piping Engineer adalah sebuah pilihan karir yang menantang dan cerah berseri di masa depan. Good luck !
Terimakasih mas sudah menulis tentang piping engineer. Untuk saya, tulisan ini sangat membantu untuk mengenal duni piping engineer. Appreciate! Danke!
ReplyDeleteHalo, Mas Yuszra. Syukurlah kalau bisa membantu. Terima kasih sudah membaca ya !
DeleteMas, untuk seorang fresh graduate yang ingin menjadi piping engineering kira2 berapa salary yang akan di dapat?
ReplyDeleteTHP bisa diatas 10 juta. Tp kyaknya jarang ada yg fresh graduate langsug jd piping enginer. Tks ya sdh baca.
DeleteInformasi yg sangat bermanfaat, Mas umur saya sudh 34 th apakah masih ada peluang menjadi piping engineer?
ReplyDeleteMenurut saya sih tdk ada batasan usia mas. Yang penting mau semangat kejar ilmu baru. Sukses ya.
DeleteSaya begitu tahu piping engineer ini bisa jadi profesi yang cocok dijadikan lahan buat FG S1 Mechanical sempet nyesel dulu pernah ada dapet tawaran bekerja ke proyek piping buat bangun Mill ga saya ambil
ReplyDeleteSekarang setelah saya riset lebih lanjut piping ini kalo aplikasinya selevel proyek industri memang komplex ya.
Saya juga sempet belom terbayang tentang piping untuk scope yang lebih luas selain plumbing rumah tangga atau gedung2, dan dalam hal perancangan itu sendiri butuh keterampilan gambar teknik yang berbeda, kita harus ngerti PFD, P&ID, which are mereka ini mungkin gapernah kita dapet di kurikulum CAD kuliah biasa.
Saya juga dulu belajar akademik lemah di MekFlu dan MKE mas, dulu MekFlu kami kebetulan banyak diarahinnya ke aerodinamika, jadi jarang bahas aliran fluida di pipa, udah kesulitan duluan pas bahas Diagram Moody, Bernoulli, Ama head loss, padahal kalu dipikir-pikir inilah justru dasar pemahaman yang harus dipahami orang piping
Betul mas. Tapi tidak pernah terlambat untuk belajar. Pekerjaan piping masih luas nan panjang kedepan.
DeleteMas Fachrul, saya mau tanya dong:
DeleteApa memungkinkan ya kalau untuk belajar Piping ini dipelajari secara otodidak, atau paling tidak beberapa materi/pemahaman dasar yang harus diketahui untuk pemula?
Karena saat ini hampir tidak ada saya ketemu instansi/lembaga yang benar-benar mengajarkan Piping Engineering mulai dari dasar sampai advance terapannya ini sebagai program pelatihan (sekalipun B4T Bandung, tempo hari saya tanya teman saya alumni sono dia ikut Welding Inspector, katanya program Piping gaada)
Kebetulan ini saya lagi ada pekerjaan menyusun suatu buku paduan berbasis standar NFPA untuk perancangan proyek sarfas oil & gas. Setelah disinggung tentang aturan instalasi piping nya ini yang saya jadi kepikiran, kira-kira apa aja ya item-item piping yang setidaknya harus dikuasai level pemula, soalnya item-itemnya terlalu banyak (ada analisis head loss, cara baca ukuran pipa, cara pendokumentasian pakai P&ID, cara baca simbol-simbol valve, dll)?
Jika berkenan, saya mohon mencerahannya mas Fachrul. Terimakasih banyak sebelumnya 🙏🏽
Menurut saya ilmu2 tentang membaca drawing, p&id, isometric, code & standar, bisa dipelajari otodidak. Software pendukung seperti caesar, pipeflow, dll juga bisa otodidak. Tapi pengetahuan dasar tentang mekanika fluida, menghitung losses, stress analysis, itu sulit otodidak. Sebaiknya ada basic akademik yg memadai.
DeleteSama2 mas, senang bs sharing. Sy jg masih belajar.
Terimakasih mas.
ReplyDeleteBetul, Seperti yang mas katakan, beberapa waktu lalu saya langsung ngulik lagi:
- Perhitungan Head Loss itu memang basic akademik ternyata, ini saya dapatnya di MekFlu (saya ampe baca-baca lagi itu fluidflow di silinder, diagram Moody, faktor gesek Darcy), inipun kalau gak ketemu aplikasi penerapan pasti orang bingung pakainya ya
- Analisis Tegangan, ini saya dapatnya di Mekanika Kekuatan Material dan materi turunannya (Elemen Mesin, Lab Fenomena dasar mesin, desain bejana tekan), ini ujung2nya saya juga memutuskan otodidak setelah liat konten mas yang lain, asal yang penting paham darimana munculnya rumus yang digunakan
- Saya sempet bingung itu mas, kalau baca simbol P&ID itu saya perhatikan gambar simbolnya bisa beda2, mirip rangkaian listrik ya dia berarti bisa beda simbol asal paham penggunaan lambangnya ya
- Satu lagi ini yang saya pikir bakal jadi penting, cara baca kode pipa, soalnya kalo cuma liat di textbook kuliahan pipa biasanya diberi notasi dimensi yang masih mudah dipahami (diameter inner, outer, panjang, thickness, satuannya SI seperti kebanyakan buku sains), ini saya perhatikan ternyata yang paling sering dipakai ternyata berupa kode seperti DN, Schedule, satuannya pakai inch, dan untuk diameternya ternyata ada lagi istilah namanya nominal diameter. Saya jadi mikir kalau cara baca kodenya gak paham repot juga ya
Bahkan otodidaknya pun mencakup ilmu yang perlu effort juga ya untuk ditekuni. hehehe....