Usaha ayam ras petelur belakangan ini menjadi salah satu usaha yang menjanjikan untuk dikerjakan terutama di pedesaan, dan tak menutup kemungkinan juga di kawasan perkotaan. Hal ini tak lepas dari semakin tingginya permintaan telur di pasaran. Telur ayam ras memiliki kandungan nutrisi dan protein yang tinggi. Selain sebagai lauk pauk, telur juga menjadi bahan baku untuk membuat makanan olahan lain. Disamping itu kemudahan pengolahan telur membuatnya menjadi pilihan bahan makanan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga:
- Cara Menentukan Jumlah Lampu Penerangan Kandang Ayam Petelur
- Cara Menghitung Komposisi Pakan Ayam Petelur
Modal usaha ayam petelur terdiri dari biaya untuk persiapan lahan, pembangunan kendang, pembelian ayam, sampai persiapan pakan. Tinggi rendahnya biaya tentu sangat bergantung pada lokasi pembuatan kandang.
Pada tulisan kali ini saya ingin membagikan pengalaman saya membangun usaha ayam petelur kapasitas 1000 ekor. Berbekal tekad yang kuat, saya memulai usaha ini dengan modal seminim mungkin namun diupayakan tetap efektif dalam fungsinya. Check it out !
Persiapan Lahan
Bagian pertama yang perlu disiapkan adalah lahan untuk membangun kandang. Ukuran lahan minimal untuk kandang ayam petelur kapasitas 1000 ekor adalah 18 x 9 meter. Jika kita belum mempunyai lahan yang siap pakai, tentu ini membutuhkan biaya yang besar untuk membeli ataupun menyewa lahan. Saya sendiri memanfaatkan lahan milik pribadi warisan keluarga. Alhasil saya hampir tidak mengeluarkan uang sama sekali untuk bagian ini.
Harga beli atau sewa lahan tentu berbeda di setiap daerah. Sebaiknya kita mempertimbangkan akses transportasi untuk penentuan lahan lokasi kandang ini sebab akan sangat menyulitkan jika tidak terjangkau kendaraan roda empat.
Baca juga:
- Menghitung Untung Rugi Usaha Ayam Petelur 500 Ekor
- Mengapa Mahasiswa Teknik Harus Menonton Film 3 Idiots?
Pembangunan Kandang
Kandang ayam ras petelur umumnya ada beberapa model yang bisa dipilih. Ada yang model V, model VV, ada juga model A dan AA. Ada kandang yang berbentuk panggung, ada pula yang lantainya serata dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan masing-masing model ini saya uraikan pada tulisan terpisah disini.
Saya sendiri menggunakan model VV berbentuk panggung, tentunya sudah melewati banyak pertimbangan. Adapun biaya yang saya habiskan untuk pembuatan kandang ini adalah sebagai berikut:
1. Kayu
Saya menghabiskan 6 kubik kayu. Harga perkubik adalah Rp 2 juta. Jadi untuk keseluruhan menghabiskan Rp 12 juta.
2. Seng
Seng dibutuhkan sekitar 160 lembar. Biaya untuk membeli seng keseluruhan adalah Rp 9,3 juta.
3. Bambu
Bambu ini saya gunakan untuk membuat kandang baterai. Pada awalnya saya ingin menggunakan kandang baterai galvanis seperti yang banyak digunakan peternak besar, namun harga kandang galvanis tersebut di daerah saya cukup mahal. Sekitar Rp 140 ribu per set, dan membutuhkan 125 set untuk kandang 1000 ekor. Artinya saya harus menyiapkan biaya sekitar Rp 17,5 juta. Akhirnya saya putuskan menggunakan bambu. Saya membeli bambu batangan lalu membuat sendiri kandang baterai sesuai ukuran yang saya inginkan. Disini saya hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta saja.
4. Tandon Air dan Pipa
Setelah bangunan kandang berdiri dan kandang baterai sudah terpasang, selanjutnya kita membuat talang makanan dan instalasi pipa untuk minum ayam nantinya. Untuk talang makanan, saya menggunakan pipa 5 inci yang dibelah menjadi dua. Sedangkan untuk pipa minum, saya membeli tandon untuk penampungan air, dan menggunakan pipa berukuran 1 inci sebagai saluran air. Dengan beberapa pertimbangan, saya gunakan sistem nipple untuk instalasi minum ini. Adapun biaya keseluruhan untuk membeli tandon, pipa, dan beberapa aksesoris tambahan adalah sekitar Rp 6 juta.
5. Sewa Tukang
Biaya sewa tukang untuk pekerjaan ini di daerah saya sekitar Rp 4 juta. Namun tukang ini bekerja sambil dibantu oleh saya sendiri dan beberapa keluarga yang tidak dibayar. Hehe
6. Lainnya
Lainnya yang saya maksudkan disini adalah biaya kecil-kecil yang kadang tidak terhitung. Misalkan untuk membeli paku, membeli lem pipa, maupun membeli cemilan saat bekerja.
Pembelian Pulet
Setelah kandang dan segala fasilitasnya siap, modal selanjutnya yang diperlukan adalah untuk membeli pulet atau ayam ras muda yang akan bertelur nantinya. Harga pulet ini lagi-lagi bervariasi, tergantung peternak tempat kita membeli. Sebenarnya kita bisa juga memelihara pulet sejak kecil, dan tentu harganya lebih murah. Pertimbangan-pertimbangannya akan saya bagikan di tulisan yang lain.
Pulet di daerah saya seharga Rp 60 ribu per ekor. Untuk 1000 ekor, totalnya jadi Rp 60 juta. Itu belum termasuk biaya kirim dari peternak tempat kita membeli. Bagian membeli pulet inilah yang paling berat karena bagi saya, Rp 60 juta bukan uang yang sedikit. Saya harus betul-betul giat menabung sampai bisa terkumpul uang sejumlah tersebut.
Persiapan Pakan
Modal yang terakhir adalah biaya untuk persiapan pakan. Ketika ayam ras petelur kita sudah masuk kedalam kandang, tidak serta merta ayam itu bertelur. Biasanya kita membeli Pullet di umur 13 atau 16 minggu. Ayam ras petelur umumnya bertelur di umur 18-20 minggu. Itupun tidak serentak bertelur semuanya, melainkan satu persatu. Nah, di masa sebelum bertelur itulah kita mesti menyiapkan biaya untuk membeli pakan, sebelum ayam kita produksi dan telurnya bisa dijual.
Saya menyiapkan biaya pakan selama 2 bulan sebelum ayam bertelur. Hitungan saya, biaya produksi yang meliputi biaya pakan, vitamin, vaksin, dan desinfektan, adalah Rp 535 per ekor per hari. Artinya untuk 1000 ekor, saya membutuhkan modal Rp 535 ribu perhari. Untuk 2 bulan masa sebelum produksi, saya harus menyiapkan biaya sebesar Rp 32 juta. Untungnya biaya pakan ini bisa saya tekan sedikit dengan menanam jagung sendiri. Kita ketahui bahwa jagung menyumbang 50 % dalam komposisi pakan ayam petelur.
Baca juga:
Demikianlah ulasan modal membangun usaha ayam petelur versi saya sendiri.
Meskipun saat ini usaha saya belum bisa dikatakan sukses, namun saya sangat menikmati setiap proses yang saya lalui. Bagi saya menjalankan usaha mandiri seperti ini memberikan tantangan yang lebih dinamis dan menawarkan kesenangan tersendiri.
Bagaimana dengan anda, sudah siap bikin kandang? Hehe. Rekan-rekan yang ingin berbagi info atau sekedar bertegur sapa dengan saya, bisa ke akun Instagram saya seperti biasa ya. Disini. Ayok rame-rame kita angkat ekonomi keluarga dengan usaha peternakan mandiri.
mas.. insyaallah saya akan menjalankan bisnis ini.. mohon bantuannya ya.
ReplyDeletesaya masih muda usia saya 22 tahun dan saya pemula. bissmillah ya allah
Halo, Mas Jaya. Justru harus bangun bisnis sejak muda. Monggo silahkan Mas, rencanakan dgn baik dan segera mulai jika sudah siap.
Deletebissmilah
ReplyDeleteSemangat, Mas Jaya !
DeleteBismillah sy jg LG bangun kandang ayam utk 1500ekor, mudah2an usaha Qt di luncurkan aamiin..
ReplyDeleteHai Mba Iva. Amiin, semoga usahanya lancar dan sukses. Saya yakin usaha ini sangat menguntungkan jika dikelola dengan cara-cara yang baik. Semangat ya !
DeleteSore mas..kalau mau tanya bisakah via whatapps..saya ada rencana untuk bikin peternakan ayam petelor..mdh2an bisa sharing informasi..terima kasih
ReplyDeleteSore mas. Semoga lancar rencananya dan segera terlaksana. Untuk bertukar info bs via DM IG mas. Tks
DeleteDi papua susahnya dapat ayam siap bertelur dan yg bisa adalah pulet usia satu minggu dari luar papua dan itu sangat tinggi kematian
ReplyDeleteKalau bgtu mesti belajar pelihara dr DOC. Itupun kalau perusahaan broding tempat beli DOC tersedia dan mudah dijangkau.
DeleteMas saya karyawan swasta ingin membuka usaha ayam petelor
ReplyDeleteMohon petunjuknya jika ayam sudah mulai bertelor bagi pemula cara pemasaranya bagai mana ya mas di karwnakan kota tempat saya ingin membuka usaha 8ni belum begitu ramai masih berkembang
Terimakasih
Mudah mudahan kita semua di beri kesuksesan
Halo, Mas Soleh. Semoga lancar recananya memulai usaha ayam petelur.
DeleteUmumnya telur ayam ras mudah dipasarkan Mas, sebab ini tergolong kebutuhan harian. Untuk permulaan, bisa ditawarkan ke warung-warung disekitar tempat tinggal.
Saran saya, harus perkirakan pasar dulu, kira2 bisa menjual berapa setiap hari. Kalau bisa jual 10-15 rak per hari, mulailah dengan poulasi 500 ekor dulu. Kalau bisa 20-30 rak, bisa mulai dengan populasi 1000 ekor.
Langsung action, Mas. Ditunggu kabar usaha nya!
sore mas..kira kira menurut pengalaman kendala yg bisa membuat hasil tidak maksimal/kerugian itu.. apa mas.. tengkiu atas infonya..
ReplyDeleteSore. Kendala utama adalah harga pakan dan harga telur yang sangat fluktuatif dan cenderung makin mahal. Solusinya adalah ternak dlm populasi lebih dr 1000, atau beternak kolektif.
Delete