Mari kita pahami pompa ini, siapa tahu saja suatu saat berguna dalam pekerjaan kita ataupun dalam lingkungan sehari-hati.
Baca juga: Mengenal Turbin PLTA
Sejarah Submersible Pump
Sudah sejak awal abad ke sepuluh ilmuwan mempelajari kemungkinan ada pompa yang bisa dicelupkan ke sumber air, namun dunia percaya bahwa orang yang pertama kali membuat pompa submersible adalah Armais Arutunoff, seorang engineer dan penemu dari Rusia. Arutunoff membuat pompa submersible pertamanya yang masih sangat sederhana pada tahun 1916 di Jerman. Namun setelah pindah ke California, Amerika, tahun 1923, Artunoff tidak mendapatkan dukungan keuangan untuk mengembangkan desain pompanya.
Artunoff lalu pindah ke Bartlesville, Oklahoma, pada tahun 1928. Disana, sebuah perusahaan bernama Philips Petroleum Company memberinya dukungan untuk memperbaiki desainnya agar bisa digunakan di sumur minyak. Beberapa kali gagal, sampai Artunoff berhasil mendemokan pompanya di salah satu sumur minyak di Kansas. Dia kemudian memproduksi pompa tersebut dengan mendirikan perusahaan kecil bernama Reda Pump, yang singkatan dari Russian Electrical Dynamo of Arutunoff.
Orang ini benar-benar tak melupakan asalnya. Meskipun ia meraih sukses di Amerika, namun Artunoff memasang nama Rusia dalam nama usahanya.
Pemasangan pertama pompa submersible bersama beberapa karyawan Philips Petroleum, Armais Arutunoff berdiri ketiga dari kanan. Source: esppump.com |
Sejak saat itu, teknologi pompa submersible terus berkembang, tak hanya di industri minyak namun juga di sektor industri yang lain.
Arutunoff meninggal dunia pada tahun 1978 di Bartlesville dengan memegang lebih dari 60 hak paten di Amerika. Dan Reda Pump, perusahaan pompanya, sampai pada akhir abad ke sepuluh adalah produsen pompa submersible terbesar di dunia.
Baca juga: Kisah Habibie Factor, Penemuan BJ Habibie yang Mengubah Dunia
Cara Kerja Submersible Pump
Pompa submersible dalam aplikasinya, dibenamkan kedalam air baik secara keseluruhan maupun pada batas-batas tertentu yang diizinkan oleh pembuat pompa. Pompa ini digerakkan oleh motor yang menyatu dengan bodi pompa dan tertutup rapat. Kabel listrik untuk menggerakkan motor terhubung ke pompa dengan koneksi khusus yang memastikan air tidak dapat masuk ke dalam motor pompa meskipun dalam kondisi terendam.
Secara teknis cara kerja pompa submersible sama dengan pompa air pada umumnya, yaitu mengubah energi motor listrik menjadi energi tekanan dengan putaran impeller pompa. Putaran ini menciptakan kondisi yang mendorong air keluar dari pompa melalui sisi buang (discharge).
Rekomendasi: How Does A Water Pump Works
Pompa submersible adalah jenis pompa yang sangat efisien karena tidak harus menghabiskan banyak energi pada sisi isap (suction) pompa, sebab sudah terendam air. Otomatis kan impeller pompa akan selalu dalam kondisi terendam. Jadi begitu motor jalan, pompa bisa langsung bekerja mendorong air keluar.
Pernahkah anda mengalami masalah pompa air dirumah, yang kalau macet, mesti dipancing dulu diisi air pakai timba biar bisa berfungsi lagi?
Itu adalah kondisi saat impeller pompa kering, tidak ada air untuk memulai menciptakan tekanan awal. Pada beberapa jenis pompa, peristiwa ini tidak boleh terjadi. Jika terjadi, motor akan bekerja namun tak akan ada air yang keluar.
Pompa submersible terbebas dari masalah ini. Disamping itu, karena pompa direndam didalam air, maka motor tidak akan cepat panas dan juga tidak akan ribut mengganggu telinga. Keren kan?
Bagian-bagian Submersible Pump
Pompa submersible terdiri dari 3 komponen utama, yaitu motor, impeller, dan volute. Ada banyak referensi yang menjelaskan bagian-bagian pompa ini dengan berbagai versi dan beberapa aksesoris tambahan. Yang sederhana dan mudah dipahami adalah gambar berikut ini:
Source: pumpproducts.com |
1. Motor
Motor sebagai penggerak pompa submersible, berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik untuk memutar impeller. Energi listrik masuk ke motor melalui kabel yang juga ikut terendam bersama pompa.
2. Impeller
Impeller berfungsi menciptakan energi kinetik pada air melalui putaran yang diteruskan dari putaran motor. Air akan secara kontinyu masuk melalui sisi isap (suction inlet) akibat kondisi yang tercipta dari putaran impeller.
3. Volute
Volute berfungsi sebagai tempat terciptanya energi air akibat putaran impeller, sekaligus mengarahkan aliran air keluar dari pompa melalui sisi buang (discharge outlet). Bentuk volute biasanya seperti keong, semakin keluar semakin membesar luas penampangnya, dengan tujuan untuk mengurangi kecepatan aliran air sehingga menciptakan tekanan yang tinggi didalam pompa. Tekanan tinggi inilah yang mendorong air keluar, menyembur kencang.
Jenis-jenis Sumbersible Pump
Pompa submersible ada banyak jenisnya tersedia di pasaran. Berdasarkan media penggunaannya, pompa ini diklasifikasikan menjadi 4 jenis, sebagai berikut:
1. Submersible Clean Water Pump, digunakan untuk air bersih yang jernih.
2. Submersible Sewage Pump, digunakan untuk cairan limbah yang biasanya kotor.
3. Submersible Corrosive Water Pump, digunakan untuk cairan yang menyebabkan material mudah berkarat, misalnya air laut.
4. Submersible Sand Slurry Pump, digunakan untuk air yang mengandung pasir atau lumpur.
Memilih jenis pompa submersible sesuai dengan media penggunaan adalah penting mengingat pompa akan terendam didalam media tersebut yang tentunya mempengaruhi kekuatan material pompa.
Pompa submersible adalah pompa yang penting baik dalam industri maupun kehidupan masyarakat. Dari aspek efisiensi, pompa ini lebih unggul dari pompa model lain. Disamping itu, pompa submersible juga lebih simpel dalam pemakaian. Toh tinggal dicelup saja ke air.
Kekurangan pompa ini yang pertama harganya mahal. Untuk ukuran kapasitas yang sama dengan pompa model lain, pompa ini lebih mahal. Kedua, jika ada kerusakan bagian dalam pompa, bisa menyebabkan air masuk ke motor dan tentunya bisa menjadi masalah besar. Motor yang terkena air sangat sulit untuk perbaikannya. Think Ahead !