Kisah pemilihan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang tiap petang sepulang kantor saya nonton di TV, mencapai klimaks. Inspektur Jenderal Polisi Firli Bahuri yang sebelumnya menjadi satu dari lima pimpinan yang dipilih Komisi III DPR dan disetujui oleh Presiden Jokowi, didapuk menjadi ketua lembaga negara andalan saya itu.
Bapak Polisi Firli ini selama karirnya yang mentereng di Kepolisian, beberapa kali masuk dalam catatan KPK akibat gerak geriknya yang dianggap tak biasa. Saat namanya muncul di daftar calon pimpinan KPK, beberapa pihak menyuarakan penolakan. Mulai dari LSM dan pegiat antikorupsi bahkan sampai elemen pegawai KPK itu sendiri. Para pegawai KPK tampaknya tak rela jika dipimpin oleh Bapak Polisi Firli.
Namun penolakan-penolakan itu tak cukup menghalangi takdir. Bapak Polisi Firli melenggang mulus melalui berbagai tahapan yang dilaksanakan oleh panitia seleksi pimpinan KPK. Puncaknya, tadi malam melalui TV saya saksikan beliau ditetapkan menjadi Ketua KPK, menjadi orang yang memegang tampuk pengambilan keputusan tertinggi di lembaga pemberantasan korupsi negara ini.
Baca juga: Inilah Habibie Factor, Penemuan BJ Habibie yang Mengubah Dunia
Selain kabar betapa kontroversialnya beliau ini yang banyak dimuat di media online, saya tertarik dengan sebuah jawaban Bapak Polisi Firli menyoroti banyaknya pejabat yang tertangkap karena Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang kerap dilakukan KPK selama ini. Jawaban ini beliau sampaikan saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan KPK di kantor Komisi III, DPR:
"Kita tahu, Pak, banyak orang ditahan, Pak, karena OTT. Mohon maaf, karena OTT, banyak sekali. Saya sedih, Pak, melihatnya, Pak. Berarti ada sesuatu yang harus kita kerjakan."
Saya setuju dengan pandangan Bapak Polisi Firli bahwa tujuan penegakan hukum terhadap pemberantasan korupsi tidak hanya untuk menghukum seseorang, atau memasukkan seseorang kedalam penjara, melainkan yang paling penting adalah bagaimana kita bisa mengurangi kerugian negara akibat korupsi. Dengan cara pencegahan yang baik, maka tak perlu lagi ada orang yang disergap melalui OTT.
Saya setuju. Saya juga sedih banyak orang tertangkap OTT. Hanya saja, jika nanti tidak ada lagi OTT yang dilakukan KPK, saya berharap itu benar-benar karena sudah tidak ada lagi korupsi. Bukan karena Bapak Polisi Firli dan jajarannya di KPK tidak tahu menahu. Atau pura-pura tidak tahu.
Klimaksnya superb, Bang
ReplyDelete#kawalKPK
#KawalKPK mba @hartil
ReplyDeleteTerima kasih sdh mampir