Anwar Adnan Saleh, Kebanggaan Kampung - Fachrul Hidayat
News Update
Loading...

Tuesday, 21 May 2019

Anwar Adnan Saleh, Kebanggaan Kampung


Anwar Adnan Saleh terlahir dan tumbuh besar di Desa Ralleanak, sebuah kampung kecil di pegunungan Sulawesi Barat, yang kebetulan juga kampung halamanku. Beranjak remaja pak Anwar lalu merantau meninggalkan kampung, sekolah sampai ke kota, bekerja dan membangun usaha.

Beliau tak banyak dikenal sampai menjadi tokoh perjuangan pembentukan provinsi kami Sulawesi Barat di awal tahun 2000 an. Tahun 2006 Pak Anwar memenangkan pemilihan gubernur pertama Sulawesi Barat, dan berlanjut sampai dua periode kemudian.

Saya tak begitu tahu apa liku-liku hidup beliau, pun sebaik apa beliau memimpin provinsi kami selama dua periode, tapi beliau telah cukup untuk menjadi idola bagi masyarakat di kampung kami, Ralleanak. Melawan keterbatasan terlahir di desa terpencil, Pak Anwar mampu berjuang dan berdiri menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat kami.

Semasa menjabar gubernur, beliau menggenjot pembangunan infrastruktur yang vital dan sangat terasa dampaknya bagi perekonomian masyarakat. Dari banyak fasilitas umum yang dahulu hanya jadi mimpi, kini bisa dinikmati meski tinggal jauh di pegunungan.

Saya ingat dulu perjalanan dari kampung kami ke Mamuju, ibukota provinsi, ditempuh berhari-hari, kini cukup 2 jam saja berkat jalan yang beliau rintis. Dulu bepergian ke kota Makassar hanya bisa naik bus semalaman, kini bisa dipersingkat dengan pesawat lewat bandara yang beliau bangun. Sekolah-sekolah yang dulu jauh di kota, kini mudah ditemukan di pelosok-pelosok desa.

Ada juga orang yang tidak menyukai sepak terjang beliau, terlebih lawan-lawan politiknya. Tapi bagi kami di Ralleanak, pak Anwar adalah kebanggaan kampung.

Pak Anwar adalah inspirasi menuntut ilmu bagi anak-anak muda kami, bahwa meskipun dengan segala keterbatasan tinggal di desa, kami juga bisa maju. Beliau memberi contoh kecintaan kampung halaman yang mendalam, bahwa sejauh apapun mengejar hidup, kampung halaman adalah tempat pulang mengabdi. Beliau adalah panutan kami. Tak ada seorangpun orang tua di Ralleanak yang tak ingin anaknya bisa seperti pak Anwar.

Entah perlu berapa generasi lagi bagi kampung kami untuk bisa melahirkan sosok seperti beliau.

Bagikan ke teman-teman anda

Tinggalkan komentar

Notification
Apa isi Blog ini? Catatan perjalanan, opini, dan esai ringan seputar Engineering.
Done