Akhir-akhir ini saya sedang menekuni sebuah hobi baru, beternak ayam petelur. Sejak kecil saya suka beternak. Dulu masih bocah pernah punya belasan ekor ayam kampung. Waktu kuliah punya beberapa ekor sapi. Akibat sering bergaul dengan beberapa teman yang punya usaha ayam petelur, kini saya jadi ikut tertarik pada usaha yang satu ini.
Sekarang saya masih bekerja, masih di tempat dulu di salah satu perusahaan konstruksi yang berbasis di Bogor. Akibat kesibukan pekerjaan proyek, saya jarang membuat tulisan lagi baik tentang engineering terlebih tentang trip jalan-jalan. Untuk ternak ayam petelur ini, saya mengurusi langsung ternak ayam saya hanya pada saat sedang cuti, biasa sekali dalam dua bulan. Selebihnya sehari-hari dibantu oleh keluarga di kampung. Beternak ayam petelur ini ternyata sangat menarik juga. Saya ingin membagi pengalaman beternak saya secara rutin melalui blog ini, seperti halnya tulisan lain tentang engineering ataupun jalan-jalan.
Baca juga: Uraian Modal Usaha Ayam Petelur 1000 Ekor
Baca juga: Uraian Modal Usaha Ayam Petelur 1000 Ekor
Saya memulai rencana saya untuk beternak ayam petelur pada awal tahun 2018 dan baru terealisasi awal tahun 2019. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya ratusan ekor. Selain karena hobi, beternak ayam petelur juga ternyata berpotensi menjadi usaha dengan prospek yang menjanjikan serta menghasilkan keuntungan yang lumayan besar. Prediksi kasarnya, menurut hitungan saya, untuk 1000 ekor ayam bisa menghasilkan keuntungan bersih sekitar 10-18 juta perbulan.Tentu banyak faktor yang berpengaruh disini. Lokasi kandang, sumber pakan, penyakit ayam, keterampilan peternak, sampai penjualan.
Foto: Kandang ayam saya
Sudah banyak orang yang menekuni usaha ayam petelur ini, tapi tidak sedikit juga yang gagal. Bagi teman-teman yang ingin memulai usaha ternak ayam petelur, berikut ini ada beberapa keyword yang perlu dipelajari secara detail agar bisa meminimalkan peluang gagal.
1. Lokasi
Pertama kita harus melakukan riset mengenai lokasi. Tiap daerah akan memiliki prospek usaha yang berbeda. Lokasi yang baik dari sisi lingkungan adalah berada jauh dari pemukiman penduduk, karena bau dari kotoran ayam akan cukup mengganggu kenyamanan. Lokasi yang baik dari sisi bisnis adalah yang mudah dalam transportasi, murah memperoleh bahan pakan ayam, dan mahal dalam penjualan telur.
2. Kandang
Ada beberapa bentuk kandang yang sering digunakan para peternak ayam petelur. Ada yang menggunakan kandang model baterai, ada yang sistem umbaran. Kandang baterai bisa dibuat dari besi, plastik, kayu atau bambu, tergantung dari kesanggupan modal. Bentuk kandangnya bisa dibuat tipe W, tipe V atau tipe AA. Semua tipe ada kelebihan kekurangan masing-masing. Adapun kandang sistem umbaran tidak banyak digunakan di Indonesia, karena kurang efektif dalam pemanfaatan area kandang.
3. Pullet
Pullet adalah ayam yang siap bertelur. Pullet ini bisa diperoleh dengan dua jalan. Pertama, kita pelihara sejak kecil atau istilahnya DOC (day old chicken). Jadi kita beli DOC berumur satu hari, dirawat dan dipelihara sampai siap bertelur. Kedua, kita beli pullet yang sudah siap bertelur dari peternak lain. Masing-masing ada kelebihan kekurangannya, silahkan dipelajari.
4. Pakan
Pakan adalah makanan ayam. Pakan ayam petelur dipenuhi dari campuran jagung, dedak, dan konsentrat. Konsentrat adalah semacam komponen makanan yang sudah di formulasi sesuai kebutuhan ayam. Jagung dan dedak bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar, atau ditanam sendiri. Sedangkan konsentrat dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan-perusahaan peternakan. Merek konsentratnya macam-macam, variasi harga dan menyesuaikan umur ayam.
5. Vaksin
Vaksin adalah pencegah penyakit pada ayam. Perlakuan vaksin pada ayam petelur disesuaikan dengan riwayat penyakit di lokasi kandang dan umur ayam. Ada vaksin yang diteteskan ke mata, ada yang disuntikkan di sayap, ada juga yang disuntikkan di paha.
Baca juga: Penyesalan Saya Selama Kuliah
Baca juga: Penyesalan Saya Selama Kuliah
Inilah beberapa poin sebagai keyword untuk mempelajari usaha ayam petelur berdasarkan pengalaman saya sendiri. Saya akan membagikan pengalaman saya yang lain di tulisan berikutnya. Menurut saya usaha apapun pasti ada tantangan dan kesulitan. Kita tidak akan bisa menghindar. Tapi dengan mempelajari dan memahami terlebih dahulu sebelum memulai usaha, kita bisa meminimalkan kesulitan tersebut.
Ayo sukses bersama, peternak Indonesia !