Terhitung sejak september 2015 saya akan menjadi warga kabupaten Bogor, setidaknya untuk satu tahun kedepan. Itu untuk urusan pekerjaan. Tepatnya di kecamatan Cileungsi, dekat ke kota bogor, lebih dekat lagi ke ibukota Jakarta. Sejak pekan pertama tiba disini saya sudah tak sabar menunggu weekend untuk jalan-jalan.
Hari ini, minggu, saya hendak mengunjungi toko outdoor sekitaran Jakarta, niatnya ingin mengganti carrier lama yang telah diwariskan kepada adek. Langkah pertama sebagai orang baru di kota ini, tentulah browsing-browsing dulu, toko yang direkomendasikan para netizen. Jumlahnya banyak sekali, namun saya tertarik untuk jalan-jalan ke Tandike, toko outdoor yang kabarnya lengkap dengan produk-produk outdoor impor, seperti Deuter, Karrimor, Jws, dan beberapa merk lokal yang mantap-mantap. Lokasinya di Seskoal, Cipulir Kebayoran Lama, Jakarta.
Berangkat !
Dari Cileungsi, tepatnya di jembatan perempatan Cileungsi - Jonggol - Bekasi, menuju Jakarta bisa memilih transport yang diinginkan sesuai tujuan di Jakarta. Ada angkot alias pete-pete jurusan cawang UKI, jika ingin turun di cawang dekat kampus Universitas Kristen Indonesia. Lalu ada bus menuju Senen, jika ingin ke pasar Senen yang terkenal dengan pakaian secondnya. Ada juga bus jurusan Kalideres jika ingin turun dekat Tanah Abang, kawasan grosir paling tersohor se-Asia Tenggara, dan terakhir jika ingin paling cepat menginjak tanah jakarta ya dengan angkot menuju terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur.
Saya memilih menggunakan bus jurusan Senen. Busnya nyaman, AC, tarif 14 ribu. Wawancara singkat dengan om supirnya, karena kebetulan saya kebagian kursi samping supir, katanya bus ini memang mangkal di bawah jembatan Cileungsi. Berangkat ketika bus berikutnya sudah datang, buat bergantian mangkal. Jadi jangan khawatir tidak menemukan bus ini di perempatan Cileungsi. Pasti ada. Biasanya tidak sampai satu jam sudah berangkat lagi, tak perlu full penumpang. Begitupun sebaliknya, dari jakarta menuju Cileungsi, cukup menunggu didepan pasar Senen. Dari logatnya pasti om supir ini orang Batak, rame betul. Habis saya 'dipuji'.
"Ngeri aku sama orang Makassar bang, saudaranya aja tega dibikin sup. Apalagi orang lain?", Katanya dengan suara menggelegar khas batak yang pasti terdengar penumpang satu bus.
Itu maksudnya makanan khas sup saudara yang terkenal di Makassar.
"Tapi lebih ngeri lagi sama orang Surabaya bang. Setan disana abis dibikin rawon, nangkapnya aja gimana itu bang?" Katanya sambil tertawa-tertawa sendiri.
Jadi penasaran, saya memang belum pernah makan rawon setan khas Surabaya itu.
Jadi penasaran, saya memang belum pernah makan rawon setan khas Surabaya itu.
Sekitar 1 jam, bus berhenti. Om batak menyuruh saya turun. Sudah sampai pasar Senen katanya. Kalau mau ke Seskoal lanjut naik busway. Wokeyy.
Saya turun dan segera memasuki shelter busway persis di depan pasar Senen. Sesuai arahan google, selanjutnya saya harus menuju terminal blok M. Setelah bincang-bincang singkat dengan petugas di shelter busway, saya segera menunggang busway menuju shelter central busway Harmoni. Dari Harmoni, saya sambung lagi busway menuju terminal blok M. Terminal ini berada diatas mall blok M yang terkenal itu. Saya menyempatkan berputar-putar didalam mall beberapa saat dan tidak membeli apa-apa, lalu kembali ke terminal.
Saya turun dan segera memasuki shelter busway persis di depan pasar Senen. Sesuai arahan google, selanjutnya saya harus menuju terminal blok M. Setelah bincang-bincang singkat dengan petugas di shelter busway, saya segera menunggang busway menuju shelter central busway Harmoni. Dari Harmoni, saya sambung lagi busway menuju terminal blok M. Terminal ini berada diatas mall blok M yang terkenal itu. Saya menyempatkan berputar-putar didalam mall beberapa saat dan tidak membeli apa-apa, lalu kembali ke terminal.
Dari sini menuju Seskoal tidak dilalui jalur busway. Oleh karena itu saya akan menumpang bus metromini. Bus yang lewat di seskoal adalah metromini nomer 69, bus jurusan blok M-Ciledug. Gampang sekali ditemukan di pintu keluar terminal. Naik, dan bus langsung meluncur dengan kecepatan tinggi untuk ukuran mobil bus di kawasan semacet ini.
Pic. Metromini 69 blok M-ciledug
Penumpangnya cuma satu orang, saya. Kepada supirnya yang berkepala botak sudah saya minta untuk diturunkan di seskoal. Dijalan, satu persatu penumpang naik turun. Lumayan jauh juga, sekitar 20 menit perjalanan. Tarif 4 ribu saja. Pengamen bergantian menghibur, ada yang suaranya mantap ada juga yang menusuk hati.
Pic. Perempatan seskoal
Saya turun di lampu merah perempatan Seskoal. Ada gerbang bertuliskan 'seskoal' di kiri jalan dari arah blok M meyakinkan saya tidak salah arah. Persis di seberang jalan itu toko Tandike tujuan saya berada.
Pic. Toko Tandike seskoal
Dari luar tokonya sederhana, tapi didalam isinya keren. Barang-barang khas kebutuhan para pendaki dengan merek ternama tertata rapi di rak-rak toko. Carrier, tenda, daypack, dll. Rata-rata barang merek luar negeri. Begitu masuk saya langsung disambut pegawainya dengan sopan. Harga yang ditawarkan toko ini relatif lah, sesuai kualitas barangnya. Sayangnya disana tidak tersedia jaket. Setelah puas memandangi jualan satu persatu, saya membayar sebuah carrier yang paling pas dihati, lalu beranjak pulang. Di depan toko saya menunggu metromini menuju blok M kembali.
Di terminal blok M, modal bertanya sana-sini plus bantuan google, saya tau ternyata ada bus dari blok M langsung ke cileungsi, sebentar lagi akan lewat di jalur 3 terminal blok M. Bus APTB (angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta). Bentuknya seperti busway. Benar saja, tak sampai beberapa menit bus yang dinanti tiba.
"Cileungsi bang!", saya teriak dari jendela.
"Mantap !", kata kondekturnya sembari membuka pintu.
Saya memilih duduk paling belakang, yang masih sepi penumpang, sambil mengutak-atik carrier baruku. Syukur-syukur kalau masih ada yang mau mengajak nanjak, kataku dalam hati. Teman-teman jauh di makassar.
Tarif bus 17 ribu jika bayar tunai, 15 ribu jika gesek-gesek kartu kredit.
Entah berapa jam berlalu, dan saya sudah kembali di perempatan cileungsi.